Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2020, 03:40 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Itulah beberapa peraturan yang kini berlaku di seluruh dunia.

Banyak yang mengira bahwa tidak banyak yang bisa kita lakukan lagi, kecuali menunggu obat yang efektif melawan COVID-19 berhasil dikembangkan. Benarkah seperti itu? Rasanya tidak juga.

Ada satu hal lain yang kini menjadi lebih penting dari sebelumnya, dan seharusnya menjadi sama pentingnya dengan kebersihan tangan.

Sesuatu yang jarang dikemukakan dalam debat publik atau dalam katalog rekomendasi pemerintah, yaitu sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik.

Baca juga: Yogurt Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh di Tengah Pandemi Covid-19

Ahli biokimia Adrian Gombart, yang tengah meneliti relevansi nutrisi dengan sistem kekebalan tubuh di Linus Pauling Institute, Oregon State University, ingin mengubah situasi ini.

Bersama rekan-rekannya, ia mulai membuat sebuah makalah ulasan yang merangkum hasil studi tentang beragam nutrisi dan pengaruhnya terhadap sistem kekebalan tubuh manusia.

Tidak berfungsi tanpa vitamin

“Langkah-langkah yang diambil (untuk mencegah virus corona) semuanya penting. Tetapi penting juga bagi kita memperhatikan status gizi kita sehingga sistem kekebalan tubuh kita bisa berfungsi dengan baik,” kata Gombart.

Ini sangat penting dalam masa-masa penuh tekanan seperti sekarang, ketika kita cenderung menghibur diri dengan junk food, katanya.

Pada akhirnya, bagaimana mendapatkan nutrisi yang cukup telah melenceng dari fokus perhatian kita saat ini.

Dalam kasus terburuk, kekurangan nutrisi dapat membuka pintu bagi virus karena ketidakmampuan tubuh mempertahankan diri.

Bagi orang-orang yang termasuk dalam kelompok risiko, bahaya terkena penyakit yang lebih parah pun menjadi sangat tinggi.

Pada dasarnya ini adalah biokimia sederhana: “Setiap sel dalam tubuh kita menggunakan beragam mikronutrien untuk berfungsi,” kata Gombart.

Mikronutrien tersebut di antaranya, vitamin, mineral, dan asam lemak omega.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com