Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2020, 12:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - 2 Maret 2020, pemerintah pertama kali mengonfirmasi kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Hingga Minggu (10/5/2020), jumlah kasus yang dikonfirmasi adalah 14.023 kasus. Setiap hari, jumlahnya masih terus bertambah.

Menurut ahli, Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap penyebaran virus corona baru SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Hal tersebut dikatakan oleh pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.

Pandu mengatakan, Indonesia bisa menjadi negara yang rawan terhadap penyebaran virus karena didorong berbagai hal. Artinya, hal ini bukan tanpa sebab.

Pandu mengatakan, Indonesia bisa menjadi negara yang rawan terhadap penyebaran virus karena disebabkan berbagai faktor pendorong transmisi. Artinya, hal ini bukan tanpa sebab.

Baca juga: Kurva Covid-19 Disebut Melambat, Ahli: Rasio Test di Indonesia Rendah

Faktor pendorong transmisi Covid-19 di Indonesia

Faktor pendorong transmisi dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan dalam perhitungan risiko transmisi berikut:

  1. Jumlah penduduk Indonesia mencapai sekitar 268 juta jiwa - berdasarkan data 2020 - menjadi lebih rentan terhadap penyebaran virus.
  2. Sementara, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017 menunjukkan bahwa populasi yang tinggal di wilayah urban (perkotaan) mencapai 52,9 persen. Seperti diketahui wilayah urban yang padat penduduk, memiliki jumlah kasus Covid-19 yang banyak.
  3. Begitu juga dengan populasi yang tinggal di rumah dengan luas lantai kurang dari 8 meter persegi per kapita, terdapat sekitar 14,8 persen. (Susenas 2017).
  4. Angka insidensi atau terkena penyakit pneumonia berdasarkan data BPJS 2016, mencapai 1,3 per 1000. Pneumonia atau gangguan saluran pernapasan, sebelum munculnya virus Corona SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19, sudah banyak terjadi karena polusi buangan asap transportasi, asap rokok, dan lain sebagainya.
  5. Populasi yang bepergian atau meninggalkan rumah untuk berbagai kegiatan tahun lalu mencapai 28,2 persen.
  6. Populasi dengan praktek cuci tangan yang tidak benar berdasarkan data riset kesehatan dasar (riskesdas) 2018, mencapai 50,2 persen.

Pandu berkata, dari berbagai indikasi di atas, menjadikan penyebaran Covid-19 di Indoensia semakin mudah dan cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com