Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2020, 08:09 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Bina Wana, seekor orangutan yang tinggal di pusat rehabilitasi dekat Medan, Sumatera Utara, semestinya akan dilepasliarkan ke hutan. Namun karena pandemi corona yang menyebar ke seluruh dunia, rencana itu harus ditunda.

Saat Bina Wina pertama kali ditemukan tahun 2014, usianya masih 10 bulan. Tubuhnya sangat mungil, tak lebih besar dari seekor kucing rumahan dewasa.

Kala itu, sebagian besar hidungnya terluka. Tim penyelamat menduga, luka itu disebabkan oleh parang yang membunuh induk Bina Wana.

Sejak saat itu, Bina Wana tinggal di pusat rehabilitasi dekat kota Medan. Di sana dia belajar cara memanjat pohon, mencari makanan, dan bertahan hidup di alam liar.

Pusat rehabilitasi ini mendidik orangutan yatim piatu agar siap hidup di alam liar. Ini merupakan bagian dari program ambisius yang telah melepaskan lebih dari 300 ekor orangutan Sumatera ke dalam hutan hujan tropis.

Baca juga: Persahabatan Unik Orangutan dan Berang-berang di Kebun Binatang Belgia

Namun karena pandemi Covid-19, para ilmuwan khawatir jika virus corona SARS-CoV-2 yang diperkirakan berasal dari kelelawar kemudian melompat ke manusia ini, bisa dengan mudah melompat juga ke primata besar seperti gorila, simpanse, bonobo, dan orangutan. Terlebih kelompok kera besar ini memiliki 97 sampai 99 persen DNA yang mirip manusia.

Jika hal itu terjadi, kehidupan primata berukuran besar yang saat ini tergolong rentan punah akan semakin terancam.

Para ahli khawatir, jika virus corona menginfeksi satu primata yang hidup di alam liar, virus tersebut dapat menyebar ke primata lain tanpa pengawasan dan berakibat fatal, yakni memusnahkan semua populasi.

"Kami khawatir tentang hal ini dan menanggapinya dengan sangat serius. Jika itu terjadi, itu akan menjadi malapetaka," ungkap Ian Singleton, direktur Program Konservasi Orangutan Sumatera, yang telah membesarkan Bina Wana sejak diselamatkan pada 2014.

Dilansir The New York Times, Rabu (6/5/2020), anjing, kucing, cerpelai, singa, dan harimau telah terinfeksi virus corona baru. Dalam banyak kasus, hewan-hewan itu diyakini terinfeksi virus corona dari manusia.

Sebuah penelitian di bulan April menyimpulkan bahwa kera dan monyet Afrika dan Asia cenderung sangat rentan terhadap virus corona SARS-CoV-2.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com