Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raup Rp 2,1 Triliun, Pendapatan PANI Melonjak 274 Persen

Kompas.com - 01/03/2024, 07:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), salah satu pengembang properti di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), Jakarta Utara, membukukan pendapatan sebesar Rp 2,1 triliun pada tahun 2023.

Dikutip dari laman Keterbukaan Informasi BEI pada Kamis (29/02/2024), raihan pendapatan itu melonjak sebesar 274 persen dibandingkan dengan tahun 2022 untuk periode yang sama yaitu sebesar Rp 578 miliar.

Rumah tapak masih menjadi penopang utama usaha real estat PANI, di mana tercatat sebesar Rp 1,4 triliun.

Kemudian disusul oleh penjualan kavling komersial tercatat sebesar Rp 566 miliar dan dari ruko/rukan tercatat sebesar Rp 105 miliar.

Di akhir periode 2023, PANI membukukan laba bersih sebesar Rp 273 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 96,76 persen dibandingkan dengan tahun 2022 untuk periode yang sama.

Besaran laba bersih tersebut menunjukkan peningkatan signifikan hampir 100 persen dibandingkan periode sebelumnya, yakni sebesar Rp 136 miliar.

Lonjakan besar ini karena adanya perubahan usaha Perseroan dari cold storage dan processed food menjadi property dan real estate.

Baca juga: Tahun 2024, Aguan Pasang Target Pra-penjualan PIK 2 Naik 158 Persen

PANI saat ini mencatat total aset sebesar Rp 33,7 triliun yang sebagian besar diperoleh dari aksi korporasi yang dilakukan oleh Perseroan selama 2 tahun berturut-turut yaitu Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I dan PMHMETD II.

Sehingga mengalami lonjakan tajam sebesar 20,4 persen dari tahun subluminal untuk periode yang sama.

Sebagai tambahan informasi, total aset terdiri dari persediaan sebesar Rp 26,2 triliun, piutang sebesar Rp 1,2 triliun, kas dan kas setara kas sebesar Rp 1,07 triliun, investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp 703 miliar dan deposito berjangka sebesar Rp 278 miliar.

Nilai Persediaan mengalami peningkatan 23,82 persen menjadi sebesar Rp 26,2 triliun, dibandingkan dengan nilai di akhir tahun 2022 sebesar Rp 21,2 triliun karena percepatan pembangunan produk yang ada di pra-penjualan termasuk fasilitas penunjang kawasan PIK2.

Adapun total bank tanah PANI pada akhir di tahun 2023 adalah seluas 1.607 hektar senilai Rp 26,2 triliun, yang dimiliki oleh 12 anak Perusahaan PANI termasuk PT Bangun Kosambi Sukses, PT Mega Andalan Sukses, PT Bumindo Mekar Wibawa, PT Sharindo Matratama, PT Jaya Indah Sentosa, PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang, PT Cahaya Inti Sentosa, PT Kemilau Karya Utama, PT Karunia Utama Selaras, PT Sumber Cipta Utama, PT Cahaya Kencana Indah dan PT Panorama Eka Tunggal.

Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma, atau akrab disapa Aguan menyampaikan, pihaknya berupaya melakukan Inovasi dan meluncurkan produk-produk yang sesuai dengan permintaan pasar yang akan ditranslasikan menjadi target marketing sales.

"Kami akan memegang komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan dan menjalankan strategi usaha yang telah dirancang sedemikian rupa untuk sampai ke tujuan jangka menengah dan jangka panjang, paling tidak 5 tahun dari sekarang," ujarnya.

Sebagai lanjutan dari aksi korporasi tahun 2022, PANI telah rampung proses penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) kedua.

Sehingga PANI memiliki lahan sebesar 1.599 hektar yang terletak strategis di PIK 2 dan terus mengusahakan target pra-penjualan tahun 2024 bisa tercapai 100 persen.

"Saya mendorong terus inovasi cemerlang untuk menciptakan pasar yang optimal di PIK2 dan profitabilitas yang sustain tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen," pungkas Aguan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com