JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2023, turis dari Asia Pasifik dan Eropa secara kolektif berkontribusi signifikan terhadap industri pariwisata di Bali.
Turis asal Australia tercatat mendominasi kunjungan. Hasil ini sedikit berbeda dari yang terjadi pada 2019, saat turis China dan Jepang yang mendominasi.
Menurut Colliers Indonesia, berdasarkan analisis komparatif pasar Asia Pasifik (tidak termasuk ASEAN) hingga bulan Oktober 2023, turis asal Australia memegang posisi dominan, bahkan mencapai 50 persen dari total kunjungan.
Baca juga: Turis Malaysia Puji Kemajuan Infrastruktur Batam
Sementara itu, total kunjungan turis China dan Jepang masing-masing hanya 11 persen dan 4 persen. Padahal biasanya, jumlah turis asal China yang berkunjung ke Bali mencapai 30 hingga 40 persen, bersaing ketat dengan Australia.
Sementara itu, turis India juga tercatat banyak melancong ke Bali dengan total 17 persen dari jumlah keseluruhan kunjungan turis asing.
“Meskipun ada dominasi dari turis Australia, namun tampaknya untuk liburan musim panas 2023-2024, Indonesia bukan tujuan utama,” ungkap Colliers dalam Laporan Pasar Properti di Bali Kuartal IV-2023.
Disebutkan, sejumlah besar orang Australia lebih memilih menghabiskan liburan mereka di tempat lain, terutama di New Selandia, Eropa, Jepang, Thailand, dan Singapura.
Baca juga: Dalam Empat Tahun Terakhir, Ribuan Kamar Hotel di Bali Tutup
Indonesia masuk sebagai pilihan ketujuh bersama dengan Amerika Serikat, Kanada, dan Cina.
Pasar utama industri pariwisata di Bali masih digemari oleh para wisatawan lokal, di mana jumlanya lebih dari 60 persen untuk total wisatawan yang datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.