Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2024, 09:26 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dirancang bebas kabel bergelantungan. Selain berbahaya, hal ini juga menyangkut soal estetika kota.

Oleh karena itu, untuk menampung seluruh utilitas yang dibutuhkan, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Multi Utility Tunnel (MUT) atau terowongan multi utilitas yang berada di bawah tanah.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN (OIKN) Silvia Halim menjelaskan, terowongan multi utilitas akan menampung kabel listrik, jaringan telekomunikasi, air, hingga gas.

Terowongan multi utilitas IKN dibangun dengan kriteria lebar 4,2 meter dan tinggi sekitar 2,6-2,7 meter.

"Jadi utilitas enggak berserakan, semua harus masuk dalam MUT," ujar Silvia dalam Public Expose Penyelenggaraan Infrastruktur Bersama Telekomunikasi dan Market Briefing Lanjutan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A IKN, secara dalam jaringan (daring), Senin (15/1/2024).

Sementara Deputi Transformasi Hijau dan Transformasi Digital OIKN M Ali Berawi menjelaskan, MUT merupakan sebuah terowongan yang dibangun di bawah permukaan tanah dan jalanan kota atau pun di atas permukaan tanah di mana semua kabel listrik, pipa-pipa atau jaringan optik dikumpulkan, sehingga tidak ada lagi kabel dan jaringan yang bergelantungan maupun ditanamkan di tanah secara serampangan.

"Ketika ada jaringan dan perangkat yang perlu diperbaiki atau diganti, para teknisi hanya perlu masuk ke dalam MUT untuk melakukan perbaikan. Dengan demikian, pekerjaan galian yang kerap terjadi seperti di jalanan Jakarta selama ini tidak lagi terjadi di sana," tulis Ali Berawi, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Jamin Listrik dan Telekomunikasi IKN Tak Pernah Mati, PLN Icon Plus: Kedip Pun Tak Boleh

Selain jalanan rapi dan tidak terganggu pekerjaan galian atau tidak ada kabel-kabel kusut yang bergelayutan, masih ada beberapa keuntungan lain dari penggunaan MUT. Salah satunya dengan adanya sensor di jalur MUT yang akan memberikan informasi ke ruang pengendali, saat terjadi kerusakan.

Hal itu membuat titik kerusakan cepat terdeteksi, sehingga tidak perlu membuang banyak waktu melakukan penelusuran guna menemukan lokasi kerusakan.

MUT juga dapat menjawab keresahan masyarakat terkait kemungkinan berkurangnya konservasi alam dan paru-paru dunia akibat pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang kaya vegetasi dan satwa liar.

Untuk menghindari perambahan hutan di beberapa kawasan, MUT akan dibangun beberapa meter di bawah permukaan tanah, sehingga tidak akan mengganggu kawasan yang penuh vegetasi serta satwa yang perlu tetap dilestarikan keberadaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com