Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nindya Karya dan KITB Ijab Kabul Paket Jaringan Air Bersih dan Limbah Rp 185 Miliar

Kompas.com - 18/12/2023, 18:21 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Nindya Karya dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City yang merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan jaringan air bersih dan air limbah di KITB.

PKS ini bertujuan untuk melengkapi infrastruktur dasar industri yang lebih baik, efisien, dan ramah lingkungan, di KITB, sehingga dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut.

Kerja sama ini merupakan kolaborasi Perusahaan antar-ekosistem bisnis dalam Holding Danareksa dengan nilai kontrak Rp 185 miliar.

Direktur Utama Nindya Karya Moeharmein Zein Chaniago mengatakan, kolaborasi ini merupakan wujud komitmen Nindya Karya untuk mendukung pengembangan industri di Indonesia.

"Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan infrastruktur yang berkualitas dan ramah lingkungan,” ujar Moeharmein usai penandatanganan oleh Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan dan General Manajer Divisi EPC Nindya Karya Arif Iswadi di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Baca juga: Mengulik Konsep Kawasan Industri di Cikarang yang Terintegrasi dengan Kota Mandiri

Bagi Nindya Karya, kontrak kerja ini merupakan yang keempat dalam ekosistem Holding Danareksa, dengan total nilai keseluruhan Rp 600 miliar.

"Adapun secara total hingga akhir tahun 2023, Nindya Karya meraup kontrak baru sebesar Rp 20,5 triliun," ungkap Moeharmein menjawab Kompas.com.

Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan menambahkan, realisasi pekerjaan jaringan air bersih dan limbah ini dapat dilaksanakan tepat waktu, atau bahkan lebih cepat dari target.

Hal ini mengingat sudah banyak investor asing yang akan merealisasikan komitmennya, namun harus menunggu pekerjaan infrastruktur dasar tuntas terlebih dahulu.

Contohnya SEG Solar Inc, perusahaan panel surya asal Amerika Serikat, yang berinvestasi sebesar 500 juta dollar AS di atas lahan 40 hektar, memilih untuk menunggu hingga infrastruktur dasar terbangun.

"Kami berharap pekerjaan selesai pada Kuartal II-2024," imbuh Ngurah.

Hingga November 2023, KITB meraup penjualan Rp 950 miliar atau hampir Rp 1 triliun dengan jumlah 15 investor yang masuk tahun 2022, dan empat investor tahun 2023.

Baca juga: Agus Gumiwang: Perlu Sinergi Tingkatkan Daya Saing Kawasan Industri

Fase I dari total 450 hektar saleable area KITB, seluas 200 hektar di antaranya sudah terokupasi. Saat ini, KITB tengah mengerjakan Fase II dari total luas lahan 4.300 hektar.

Adapun proyek pembangunan jaringan air bersih dan air limbah klaster 1 fase 2 di KITB ini mencakup lingkup pekerjaan persiapan, pengadaan dan pemasangan pipa transmisi, pekerjaan perlintasan (jembatan pipa), pengadaan dan pemasangan pompa air, serta penyediaan fasilitas penunjang.

Pipa sepanjang 6,7 kilometer akan menunjang kebutuhan air bersih untuk mitra industri di KITB, sedangkan dalam pengelolaan air limbah terpasang pipa sepanjang 12,2 kilometer.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com