Kuartal III 2023, Okupansi Ritel di Jakarta Capai 77,2 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com -Sepanjang tahun 2023, tingkat keterisian atau okupansi ruang-ruang ritel di Jakarta terus menunjukan performa positif.

Berdasarkan laporan firma layanan real estate, Cushman & Wakefield Indonesia, tingkat hunian di akhir kuartal III tahun 2023 relatif stabil yakni berada di angka 77,2 persen.

“Seiring dengan berjalannya tahap pemulihan pasar ritel, beberapa brand internasional menunjukan ketertarikannya untuk masuk ke Indonesia dengan rencana ekspansi,” ungkap Cushman & Wakefield Indonesia dalam Analisis Pasar Properti: Refleksi 2023 dan Proyeksi 2024.

Baca juga: Ini Sektor yang Akan Mendominasi Ruang Ritel Di Jakarta

Dikatakan, segmen Food and Beverage (F&B) tetap menjadi yang paling aktif dalam penyewaan ruang ritel di Jakarta. Setelah itu, ada brand olahraga/fashion, lifestyle, dan hiburan.

Pelaku bisnis ritel juga mulai mengeksplorasi peluang omni-channel untuk beradaptasi dengan minat konsumen yang ingin kembali merasakan pengalaman berbelanja di ritel fisik.

“Penyerapan bersih positif ruang ritel akan terus berlanjut, akan tetapi, tingkat kekosongan diprediksi naik (+1,7 persen) dikarenakan masuknya pasokan baru yang lebih tinggi dari tingkat penyerapan di tahun 2024,” ungkap laporan tersebut.

Sementara itu, dari segi pasokan, hanya ada satu proyek mall yang selesai pada tahun 2023, di mana menambah 5.000 meter persegi (+0,1 persen) ruang ke pasar ritel Jakarta.

Baca juga: Mal di Jabodetabek yang Dekat Transportasi Publik Bakal Ramai

Sedangkan, dua proyek mall yang awalnya direncanakan akan buka pada tahun 2023 bergeser ke tahun 2024.

Dengan demikian akan ada tiga proyek baru seluas 100.000 meter persegi (+2,1 persen) yang akan menambah pasokan ruang ritel di Jakarta pada tahun depan.