Rumah Rp 500 Jutaan di Bekasi Resmi Meluncur, Dilengkapi Kolam Renang Klaster

JAKARTA, KOMPAS.com - Merespons pasar yang masih cukup tinggi terhadap hunian dengan kisaran harga Rp 500 jutaan, pengembang Dwicitra Land kembali merilis rumah terbaru, yaitu Tipe Damar di klaster Majapahit, Kawasan Panjibuwono City, Bekasi, Jawa Barat.

Direktur Dwicitra Land Sigit Pratama mengatakan, Majapahit merupakan salah satu klaster yang sangat diminati pasar pembeli rumah pertama.

Dari total area pengembangan klaster Majapahit seluas 3 hektar yang mencakup 277 rumah, kini sudah terjual sekitar 40 persen.

Baca juga: Tak Sampai Rp 200 Juta, Nih Pilihan Rumah Murah di Palangkaraya (II)

"Selain dilengkapi fasilitas pendukung seperti playground, thematic garden, dan kolam renang, harga unit yang ditawarkan juga relatif terjangkau, hanya Rp 500 jutaan," ujar Sigit, Sabtu (25/11/2023).

Marketing Manager Dwicitra Land Albert Permana menjelaskan, Tipe Damar dirancang dengan luas tanah 72 meter persegi dan luas bangunan bervariasi mulai 33 meter persegi, 36 meter persegi, dan 43 meter persegi. Terdapat dua kamar tidur, dan carport dua mobil.

Menurutnya, dari total luas klaster Majapahit, baru 40 persen yang terbangun. Rencananya akan dibangun 277 unit rumah.

“Menyambut tingginya minat pencari hunian, termasuk dari kalangan milenial, kami mau coba garap semua segmentasi pasar," cetus Albert.

Albert optimistis seluruh unit akan selesai pada tahun 2024. Hal ini karena adanya dukungan pemerintah melalui program bebas PPN. Program ini memberikan atmosfir positif pada industri properti secara keseluruhan.

“Program PPN DTP ini akan mengangkat penjualan dan harapan kami bisa beres dalam koridor 2024. Kita optimistis dengan adanya program pemerintah dan fasilitas klaster yang sudah semua dibangun,” jelasnya.

Baca juga: Hunting Rumah di Summarecon Expo 2023, Gratis PPN DTP

Terkait banyak orang menahan diri untuk investasi atau membeli rumah karena situasi jelang Pemilu, Albert mengungkapkan, saat ini adalah saat yang tepat untuk membeli rumah.

“Banyak orang menahan. Itu bagus, harga tidak naik, saat orang udah enggak nahan untuk beli harga akan balik lagi, hukum ekonomi praktis harga naik. Jadi jangan ikutan nunggu apalagi dengan program free PPN," tuntasnya.