Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Tahun Politik, Masyarakat Kian Hati-Hati Beli Properti

Kompas.com - 09/11/2023, 10:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2024 mendatang, masyarakat Indonesia akan memasuki tahun politik di mana akan berlangsung Pemilihan Umum (Pemilu), mulai dari Presiden, Kepala Daerah dan Wakil Rakyat.

Ternyata menjelang tahun politik, masyarakat dan investor sangat berhati-hati dalam membuat keputusan membeli properti.

Kehati-hatian masyarakat ternyata berimbas pada turunnya pendapatan beberapa pengembang besar di Indonesia. 

Hal tersebut merujuk pada analisis perusahaan teknologi real estate 99 Group, terhadap besar pendapatan 8 pengembang properti nasional selama periode Pemilihan Presiden (Pilpers) dua periode sebelumnya,

Baca juga: Beli Rumah di Bawah Rp 2 Miliar, Gratis PPN

“Jika ditilik ke belakang, terlihat para pengembang mengalami kontraksi dari sisi pendapatan dan penjualan,” ungkap 99 Group dalam rilis kepada Kompas.com, Kamis (9/11/2023).

Berdasarkan hasil analisis, pada tahun 2015, pendapatan pengembang mengalami penurunan 0,6 persen.

Sementara di tahun 2018, satu tahun sebelum Pilpres, rata-rata pendapatan pengembang bahkan mengalami kontraksi 4,2 persen.

 

Kabar baiknya, kondisi buruk ini tidak bertahan lama karena pendapatan pengembang berhasil pulih di tahun selanjutnya.

“Hal ini karena kewaspadaan publik, termasuk investor, untuk mengambil keputusan dalam membeli properti di tengah dinamika kondisi politik,” jelas 99 Group.

Dikatakan, para pemangku kepentingan di industri properti cenderung wait and see, menunda keputusan besar seperti pembelian, penjualan, atau pengembangan properti sambil mengamati keberlangsungan masa tahun politik yang relatif tidak stabil.

Baca juga: Sekian Harta Properti Milik Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo

Kondisi jelang Pilpres ini dinilai relatif ringan jika dibandingkan dengan dampak pandemi yang terjadi di tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 merajalela.

Pada masa pandemi, pengembang mengalami penurunan pendapatan hingga 13 persen. Namun, industri properti cukup kuat dan berhasil pulih hingga mengalami lonjakan pertumbuhan positif sebesar 25,6 persen pada tahun 2021.

99 Group menyimpulkan bahwa tahun politik mendatang merupakan tahun yang perlu diantisipasi para pemangku kepentingan, termasuk di sektor properti.

“Dengan melihat preseden pada periode tahun politik sebelumnya, kontraksi memang terjadi namun kemungkinannya relatif ringan jika dibandingkan saat Pandemi. Dampak yang terasa hanya terjadi dalam tahun politik tersebut dan akan kembali pulih setelahnya,” tandas 99 Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com