Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah AS Dorong Gedung Perkantoran Kosong Disulap Jadi Hunian Murah

Kompas.com - 30/10/2023, 16:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendorong para pengembang atau pemilik gedung perkantoran yang kosong di perkotaan untuk diubah menjadi hunian.

Kebijakan itu dikeluarkan seiring masih tingginya tingkat kekosongan gedung perkantoran akibat pandemi, dan minimnya pasokan hunian dengan harga terjangkau.

Dikutip dari laporan Bloomberg, Pemerintah AS telah merilis rencana baru untuk membantu pemilik properti mengubah kantor kosong menjadi hunian pada Jumat (27/10/2023).

Rencana tersebut dengan membuka sumber pembiayaan yang seluas-luasnya untuk konversi kantor menjadi hunian, serta memberikan bantuan teknis.

Menteri Transportasi Pete Buttigieg mengatakan, kekosongan kantor yang mencapai tingkat tertinggi selama beberapa dekade di banyak pusat kota.

Misalnya di New York, tingkat kekosongan gedung perkantoran berpotensi tidak akan turun di bawah 19 persen hingga tahun 2026 mendatang.

"Sementara pada saat yang sama banyak kota besar dan kecil di Amerika juga menghadapi kekurangan perumahan. Keluarga-keluarga berjuang untuk mendapatkan tempat tinggal dan transportasi," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Pengembang Jangan Bangun Kawasan Hunian yang Bikin Banjir

Menurut dia, pihaknya akan merilis panduan bagi kota, negara bagian, dan pengembang untuk memanfaatkan pembiayaan program yang secara keseluruhan mencapai lebih dari 35 miliar Dollar AS atau setara Rp 555,6 triliun (kurs Rp 15.874) dalam bentuk pinjaman.

Panduan baru ini juga akan memungkinkan lembaga transit untuk mengalihkan properti tanpa biaya kepada pemerintah daerah atau pengembang dalam rangka pembangunan perumahan terjangkau yang berorientasi transportasi umum.

"Tujuan kami adalah untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menambah lebih banyak perumahan di dekat angkutan umum dengan cara yang tidak hanya mengurangi biaya perumahan tetapi juga mengurangi biaya transportasi," jelas Buttigieg.

"Biaya transportasi sering kali menjadi biaya terbesar kedua bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Amerika, setelah biaya tempat tinggal," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com