Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Infrastruktur Jalan Tahan Bencana, Nih Sejumlah Teknologi yang Dipakai

Kompas.com - 16/10/2023, 10:56 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Infrastruktur yang dibangun tentu telah dirancang untuk kenyamanan dan keamanan pengguna. Termasuk infrastruktur jalan.

Apalagi Indonesia merupakan wilayah yang rentan terjadi bencana, mulai dari banjir, longsor, hingga gempa bumi.

Untuk itu, infrastruktur jalan yang dibangun juga menggunakan teknologi-teknologi untuk mengantisipasi risiko bencana.

Tujuannya tentu menambah kekokohan dan kemantapan infrastruktur saat terdampak bencana, sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.

Dikutip dari unggahan akun Instagram Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR pada Senin (16/10/2023), berikut beberapa teknologi pada infrastruktur jalan untuk menekan risiko bencana:

1. Bronjong

Konstruksi dari anyaman kawat baja berisi bebatuan yang dipasang pada lereng untuk memperkuat struktur dan mencegah longsor.

Baca juga: Pakai Teknologi Ini, Ruas Tol Trans-Sumatera Dirancang Tahan Gempa

Teknologi ini telah digunakan di bahu jalan Lingkar Timur Kuningan dan ruas jalan Ciawi-Benda-Ciawi (Puncak)-Batas Kota Cianjur.

2. Lead Rubber Bearing

Bantalan karet dengan sistem pereda seismik yang digunakan untuk melindungi struktur dari kerusakan akibat gempa dengan mengurangi gaya gempa yang masuk pada struktur bagian atas jembatan.

Teknologi ini telah digunakan pada jembatan di Tol Jakarta-Cikampek Elevated, Tol Kunciran-Cengkareng, Jembatan Tol Kali Kenteng, Jembatan Tol Kalikuto, dan Jalur LRT Jabodebek.

Material geomat yang berguna untuk melindungi lereng dari erosi.Dok. Kementerian PUPR Material geomat yang berguna untuk melindungi lereng dari erosi.
3. Geomat

Material geosintetis untuk konservasi tanah yang berfungsi mengendalikan erosi dan melindungi lereng perbukitan dari potensi longsor.

Teknologi ini telah digunakan pada Pegunungan Kebun Kopi ruas Jalan Palu-Parigi, ruas Jalan Ciawi-Benda-Ciawi (Pincak)-Bts. Kota Cianjur dan ruas Trans Papua Barat Segmen II.

4. MSE Wall

MSE Wall atau dinding penahan tanah yang distabilisasi secara mekanis, terdiri dari perkuatan timbunan tanah yang mudah mengalirkan air.

Tujuan adanya dinding penahan tanah yaitu untuk meningkatkan stabilitas timbunan tanah sebagai pengunci dari dinding penutupnya.

Teknologi ini telah digunakan pada proyek Jembatan Kretek 2 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com