Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2023, 08:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membahas pengembangan sponge city atau kota spons dengan lembaga riset bidang pengelolaan air dan lingkungan Belanda, Deltares.

Hal ini dilakukan dalam kunjungan OIKN ke Deltares di Den Haag, Belanda pada Senin (9/10/2023).

Kepala OIKN Bambang Susantono menjelaskan, kota spons merupakan salah satu prinsip dasar pengembangan kawasan di IKN, dengan memadukan konsep kota hutan dan kota cerdas.

Konsep kota spons akan diterapkan di IKN untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan.

Penerapan konsep ini akan memberikan manfaat untuk menambah ketersediaan air, mengurangi bahaya banjir, serta pelestarian ekologi.

Kota spons akan diwujudkan melalui ruang terbuka hijau dan biru, desain fasilitas perkotaan dengan menerapkan atap hijau, penerapan jalan dan trotoar berpori, bioskedean, dan sistem bioretensi untuk menahan atau menyerap air hujan.

Penerapan kota spons sudah direncanakan dalam Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN.

Baca juga: 1 November 2023, Bandara VVIP IKN Mulai Groundbreaking

Adapun kolaborasi dengan Deltares merupakan salah satu wujud dukungan Asian Development Bank (ADB) untuk pembangunan IKN.

"Setelah DPR mengunjungi sejumlah sponge city di Australia beberapa waktu lalu, mereka melihat bahwa konsep tersebut cocok buat Indonesia. Meskipun sejak awal sponge city sudah masuk di blueprint IKN, kita perlu memperkuatnya lagi supaya benar-benar ada pengaturan manajemen tata air di Nusantara," ujar Bambang, dikutip dari keterangan resmi.

Regional Manager Asia and Oceania Deltares Tjitte A. Nauta memberikan respons positif terhadap rencana adposi kota spons di IKN.

"Kami tentu sangat senang untuk membantu dan berkolaborasi dengan tim di IKN. Data-data kami sangat terbuka bila dibutuhkan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com