Pasar Pekantoran di Jakarta Diprediksi Pulih Tahun 2026

KOMPAS.com - Kebangkitan kinerja pasar perkantoran di Jakarta diperkirakan masih belum terjadi dalam waktu dekat.

Pasalnya, jumlah pasokan serta permintaan ruang kantor masih belum seimbang untuk bisa mendongkrak tingkat hunian.

Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto menyampaikan, pasar perkantoran di Jakarta masih tetap kompetitif pada Kuartal III-2023.

Total pasokan perkantoran di Jakarta sebesar 11,1 juta m2. Dengan rincian di CBD sebanyak 7,32 juta m2, dan di luar CBD 3,82 juta m2.

"Secara umum, untuk tingkat permintaan memang masih belum terlalu tinggi, diperkirakan sampai akhir tahun 2023 itu kita tidak akan melihat sesuatu yang luar biasa terjadi," ujar Ferry dalam konferensi pers virtual pada Rabu (04/10/2023).

Baca juga: Sektor Perkantoran Jakarta Masih Hadapi Banyak Tantangan

Sementara itu, tingkat hunian perkantoran di Jakarta masih di bawah 75 persen. Dengan rincian di CBD sebesar 73,4 persen, dan di luar CBD 75,1 persen.

Untuk itu, Colliers Indonesia melihat sektor perkantoran masih memerlukan waktu sekitar 2-3 tahun lagi untuk bisa mencapai kinerja yang lebih signifikan.

"Makanya kita berhitung bahwa sektor perkantoran kemungkinan dia akan bisa pulih lagi di tahun 2026," tandasnya.

Sebab, tren pasokan mulai tahun 2023 sampai 2025 itu akan lebih moderat. Diperkirakan hanya meningkat sekitar 2 persen-2,5 persen setiap tahun selama periode 2023 sampai 2025.

Hal itu dinilai akan menjadi modal yang cukup bagus untuk menstabilkan permintaan dengan pasokan dalam dua tahun ke depan.

"Ini memberikan satu kepercayaan bahwa sektor office ini bisa bangkit walaupun memang masih diperlukan waktu 2-3 tahun ke depan," pungkas Ferry.