Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sederet Hambatan Pengembangan Kawasan TOD

Kompas.com - 20/09/2023, 10:24 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) tengah digeber, khususnya di kota besar seperti Jakarta.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Suyus Windayana membeberkan tantangan pengembangan TOD di Indonesia.

"Tantangan besar ketika menerbitkan kebijakan (mengenai TOD) adalah memastikan bahwa produk yang dihasilkan harus unggul, berbasis bukti, menjawab kebutuhan, dan memiliki nilai dampak positif, maupun kerugian seminimal mungkin," tutur Suyus, dikutip dari keterangan resmi.

Menurutnya, TOD yang terus berkembang di negara maju memperlihatkan daya dukung dan daya tampung yang tinggi, sehingga mampu melayani aktivitas dan mobilitas masyarakatnya dalam jumlah besar.

Kondisi tersebut menjadi contoh baik bagi negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki banyak kota besar dengan segala tantangan.

"Tantangan persoalan seputar pengembangan kawasan TOD di negara ini, misalnya mengenai regulasi dan pengaturan kolaborasi, persoalan kelengkapan prasarana TOD yang membutuhkan waktu, menentukan sistem dan simpul transit, dan tantangan lain yang bersifat sosial," imbuh Suyus.

Baca juga: Kawasan TOD Bisa Jadi Kunci untuk Perangi Polusi Udara di Jakarta

Saat ini kajian mengenai TOD telah selesai disusun dan perlu didiseminasikan dengan melibatkan stakeholders terkait dan orang-orang yang kompeten di bidangnya.

Adapun salah satu kawasan TOD yang aktif di Jakarta saat ini adalah TOD Dukuh Atas.

Berada di pusat kota, TOD Dukuh Atas terintegrasi dengan Transjakarta, MRT Jakarta, KRL Jabodetabek, LRT Jabodebek, hingga angkutan pengumpan.

Kawasan ini juga menyediakan ruang terbuka hijau yang beberapa waktu lalu viral digunakan oleh anak muda untuk pertunjukan street fashion bernama Citayam Fashion Week.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com