JAKARTA, KOMPAS.com - Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pada 10 Desember 2022 mendorong permintaan wedding package di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, meningkat.
Managing Director of Ambarrukmo Group Haris Susanto mengungkapkan hal ini kepada Kompas.com usai temu media, Kamis (31/8/2023).
"Meski secara tidak langsung, namun permintaan ruang-ruang untuk pernikahan atau wedding package terus mengalir. Mereka melihat kombinasi agung sebuah demonstrasi keluhuran dan keunikan budaya Jawa, dalam hal ini Yogyakarta yang tidak didapatkan di tempat atau hotel-hotel lain," tutur Haris.
Tawaran atraksi budaya dan tempat yang sebelumnya merupakan istana dan taman Kerajaan Yogyakarta inilah yang menjadi keunggulan utama Royal Ambarrukmo.
Baca juga: Prospek Pariwisata Domestik Indonesia, 5 Provinsi di Posisi Teratas
Mafhum jika kemudian General Manager of Royal Ambarrukmo Herman Courbois percaya diri dapat memenangi kompetisi bisnis dan industri perhotelan di Yogyakarta yang demikian ketat.
Kota ini telah menjadi rumah bagi jenama-jenama terkenal dari raksasa international hotel chain macam Accor Group, IHG Group, dan juga Marriott International.
"Saya bisa mengatakan bahwa kami adalah leading market. Satu-satunya hotel bintang lima di Yogyakarta yang menawarkan budaya, atraksi pariwisata, dan tempat bersejarah legendaris macam Bale Kambang dan Gadri," ujar Herman.
Demikian halnya dalam matrik average daily rate (ADR) yang selalu tercatat di atas Rp 1,9 juta per malam.
Herman mengungkapkan, saat weekdays, kegiatan meeting, incentives, convention, and exhibition (MICE) menjadi penopang perolehan pendapatan Royal Ambarrukmo.
Baca juga: Enam Bulan, Investasi Rp 18 Triliun Masuk ke Sektor Hotel dan Restoran
Berbagai event kelas internasional selalu hadir dan dihelat di hotel ini. Terbaru adalah side events untuk Pertemuan G20, ASEAN Summit 2023, dan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC).
Sementara saat weekend, tamu-tamu yang datang adalah mereka yang memiliki motif leisure membawa keluarga untuk menikmati liburan di Yogyakarta.
"It is a perfect gateway of Java," cetus Herman.
Tak hanya direpresentasikan ke dalam atraksi seperti pertunjukan seni, kuliner, busana, tetapi juga arsitekturalnya yang menawan.