Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Pendidikan Terbesar di Asia Abad Ketujuh Ada di Jambi

Kompas.com - 26/08/2023, 07:14 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dipercaya menjadi pusat pendidikan terbesar di Asia pada abad ke-7.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya pada awal tahun 2022 lalu.

Oleh karena itu, Presiden menyebut bahwa peradaban Indonesia pada saat itu sudah dikenal secara meluas.

"Bukan hanya yang berkaitan dengan teologi, tetapi di kawasan cagar budaya Muaro Jambi ini juga dulunya juga menjadi pusat pendidikan bagi kedokteran dan obat-obatan, kemudian filsafat, kemudian arsitektur dan seni, dan yang lain-lainnya," tutur Jokowi, dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet (Setkab), Sabtu (26/8/2023).

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung Agus Widiatmoko mengatakan, ada 5 disiplin ilmu yang dulu diajarkan di kawasan Candi Muaro Jambi.

"Pancawidya, yaitu kesusasteraan atau filologi, seni dan arsitektur, pengobatan, logika, spiritual," ucap Agus kepada Kompas.com.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, disiplin ilmu pengobatan bisa dilihat dari ekosistem yang tercipta di sekitar candi. Di sana dapat ditemukan sejumlah tanaman obat.

"Jauh sebelum tumbuh industri farmasi, leluhur kita itu sudah mengenal ilmu pengobatan. Jadi nanti kalau Anda pergi ke dalam hutan ini masih banyak tanaman-tanaman obat," imbuh Agus.

Kemudian ilmu seni atau arsitektur bisa dilihat dari bangunan candi yang terbuat dari bata merah dan disusun dengan cantik.

Baca juga: Tahun 2024, Kawasan Candi Terluas Se-Asia Tenggara Bakal Punya Museum

"Teknologi bata ini sudah ada jauh sebelum teknologi modern. Abad ke-7 sudah ada," ujar Agus.

Sementara dilansir dari laman resmi Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), kawasan ini telah masuk dalam daftar tentatif UNESCO untuk nominasi warisan dunia, yakni Nomor 5465 Tahun 2009.

KCBN Muaro Jambi merupakan kawasan percandian agama Buddha yang telah tumbuh dan berkembang pada abad ke 8-14 Masehi.

Kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya peringkat nasional melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 259/M/2013 tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Muarajambi Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional.

Luasnya adalah 3.981 hektar yang terdiri atas 8 desa dalam 2 kecamatan, yakni Desa Baru, Desa Danau Lamo, Desa Muaro Jambi, dan Desa Kemingking Luar di Kecamatan Maro Sebo, serta Desa Kemingking Dalam, Desa Teluk Jambu, Desa Tebat Patah, dan Desa Dusun Mudo di Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

KCBN Muaro Jambi memiliki luas dua puluh kali lebih besar dibandingkan Candi Borobudur dan dua kali lebih besar dari Kompleks Candi Angkor Wat di Kamboja.

Tercatat, terdapat 11 candi utama yang ditemukan di KCBN Muaro Jambi dan sebagian telah dilakukan pemugaran.

Namun, di sekitar kawasan tersebut diperkirakan terdapat 82 reruntuhan candi lainnya yang masih terkubur di dalam puluhan gundukan tanah.

Untuk menjaga kelestariannya, pemerintah telah menggelontorkan anggaran sejumlah Rp 1,5 triliun untuk restorasi Candi Muaro Jambi.

Secara rinci, dana Rp 1,5 triliun tadi digelontorkan untuk dua tahun anggaran, yaitu tahun 2023 sebanyak Rp 600 miliar dan tahun 2024 Rp 850 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com