Inilah Lima Stasiun KA Aktif Tertua di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai moda transportasi yang memiliki sejarah panjang, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mempunyai banyak koleksi heritage (warisan).

Salah satunya, stasiun-stasiun yang sudah berdiri sejak masa kolonial Hindia-Belanda.

Dengan keindahan arsitektur, keunikan sejarah dan aura prestise di dalamnya, stasiun-stasiun ini juga mempunyai peran penting.

Berikut ini lima stasiun kereta api (KA) tertua yang masih aktif beroperasi di Indonesia:

1. Stasiun Tanggung 

Stasiun Tanggung terletak di Desa Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Stasiun ini mulai dibangun pada 1864 oleh Nederlandsche Indische Spoorweg Maatchappij (NIS) dan dibangun ulang pada tahun 1910.

Pada 10 Agustus 1867, stasiun ini menjadi saksi dibukanya jalur KA pertama antara Tanggung-Kemijen sejauh 25 kilometer oleh Gubernur Hindia Belanda Ludolph Anne Jan Wilt Baron Sloet van de Beele.

Stasiun ini masih aktif, namun tidak ada KA yang berhenti di Stasiun Tanggung untuk menaik-turunkan penumpang, kecuali jika terjadi persusulan antar-kereta.

2. Stasiun Alastua dan Stasiun Brumbung

Stasiun Alastua maupun Stasiun Brumbung sama-sama diresmikan pada 10 Agustus 1867 silam.

Lokasinya, Stasiun Alastua terletak di Semarang dan Stasiun Brumbung terletak di Demak.

Baca juga: Bakal Ramai, Stasiun LRT Cikoko Dilengkapi Fasilitas Park and Ride

Kedua stasiun ini memiliki keunikan karena sama-sama terletak di tengah jalur KA. Karena itulah, stasiun ini dinamakan juga sebagai Stasiun Pulau.

Stasiun Alastua memiliki peran penting jika terjadi banjir di area Stasiun Semarang Tawang, karena dijadikan tempat perhentian KA dari arah timur yang hendak melintas ke barat (dan sebaliknya).

KA yang berhenti di stasiun ini adalah KA Kedungsepur relasi Ngrombo-Semarang Poncol.