JLL Kembangkan Teknologi AI Pertama bagi Klien Real Estat

JAKARTA, KOMPAS.com - Jones Lang LaSalle (JLL) melalui divisi teknologinya, JLL Technologies (JLLT) mengembangkan large language model (model bahasa besar) pertama yang dikembangkan secara khusus untuk industri real estat komersial.

Model kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif ini akan digunakan lebih dari 103.000 karyawan JLL di seluruh dunia demi memberikan pemahaman kepada klien dengan cara yang baru.

Data internal luas yang dimiliki oleh JLL akan dilengkapi dengan data eksternal, dan perusahaan berencana menawarkan solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien pada tahun ini.

“Dengan menggunakan JLL GPT di lingkungan komputasi kami, para ahli real estat global kali akan dapat menyajikan wawasan yang lebih cepat dan cerdas untuk klien," ujar Chief Technology Officer (CTO) JLL Yao Morin dalam rilis, Rabu (23/8/2023).

Yao mengatakan, pihaknya telah mengembangkan JLL GPT agar karyawannya dapat memanfaatkan kecerdasan buatan secara generatif, dengan jaminan semua ini sesuai standar privasi dan keamanan ketat dari JLL.

Inovasi terbaru ini menegaskan bagaimana pihaknya memberdayakan aset berharga yang dimiliki agar para karyawan menyediakan produk dan layanan terbaik bagi klien JLLT.

Baca juga: Berkonsep Bangunan Hijau, Kantor JLL Indonesia Raih Sertifikat LEED Gold

Lebih dari sekadar chatbot biasa, JLL GPT adalah contoh terbaru dari filosofi JLL data-first dalam transformasi digital di industri ini.

AI ditentukan dengan kualitas data yang digunakan untuk melatihnya, dan JLL telah menginvestasikan dan mengorganisir data selama bertahun-tahun.

Dengan data yang komprehensif, berkualitas, dan aman dengan pengawasan yang ketat, JLL kini dapat memperluas strategi teknologi ke era AI generatif untuk memberi nilai tambah bagi para klien.