Bingung Bedakan Jaklingko dan Mikrotrans? Ini Penjelasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat DKI Jakarta kerap dibingungkan dengan dua sistem armada transportasi terintegrasi yakni JakLingko dan Mikrotrans.

Sebab, belakangan ini ada lontrakan kritik kepada Penjabat Gubernur (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang mengganti nama Jaklingko menjadi Mikrotrans. 

Kritik itu disampaikan oleh perempuan bernama Hana Charistia asal Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui video yang diunggah pada TikTok pribadinya.

"Hari ini ada yang baru di Jakarta. Sistem transportasi terintegrasi yang kita ketahui bernama JakLingko, hari ini diubah oleh PJ Gubernur menjadi Mikrotrans," kata Hana, dikutip Kompas.com, Kamis (27/7/2023).

Kendati demikian, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafri Liputo membantah ada pergantian nama sistem transportasi umum terintegrasi di Jakarta tersebut.

Baca juga: Ini Cara Pakai Tarif Integrasi di JakLingko, Maksimal Bayar Rp 10.000

"Tidak ada penghapusan JakLingko yang digantikan dengan Mikrotrans," tegas Syafrin dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).

Lantas, apa bedanya Jaklingko dan Mikrotrans?

Jaklingko merupakan sistem terpadu yang mendukung kebijakan peningkatan penggunaan angkutan umum massal dan pembatasan kendaraan bermotor perseorangan.

Hal ini sebagaimana tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 68 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sistem Transportasi Terpadu dan Terintegrasi.

Mengutip akun Instagram resmi Dishub DKI Jakarta @dishubdkijakarta, Selasa (1/8/2023), Jaklingko mengintegrasikan infrastruktur, layanan/rute, data dan informasi, serta tarif, dan sistem pembayaran untuk menciptakan kemudahan dan kenyamanan dalam bermobilitas.

Sedangkan Mikrotrans adalah bagian dari armada Transjakarta berupa angkutan kota (angkot) atau minibus dengan tarif Rp 0 dengan rute membentang sepanjang jalan di Jakarta.

Mikrotrans menjadi salah satu moda transportasi yang terintegrasi dengan sistem JakLingko.