Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak 2010, FLPP Pekerja Informal Baru Tersalurkan 10 Persen

Kompas.com - 01/08/2023, 16:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Adi Setianto melaporkan, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terhitung sejak tahun 2010 hingga 2023 sudah tersalurkan sebanyak 1,1 juta rumah.

Dari total capaian tersebut, hanya sekitar 10-11 persen yang berhasil disentuh oleh para pekerja informal.

"Di FLPP itu dari 1,1 juta penerima manfaat yang sudah disalurkan melalui BTN sebagian besar sejak 2010, yang pekerja informal mandiri baru 10 persen," jelas Adi di Menara BTN, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Lanjut Adi, banyak masyarakat pekerja mandiri atau informal yang selama ini kurang mendapatkan akses perbankan karena masalah penghasilan tidak tetap dan tidak memiliki slip gaji.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna memaparkan, pekerja informal pada dasarnya mendapatkan proporsi FLPP sebanyak 60 persen.

"Proporsinya ada 60 persen, tapi kita layani 10 persen. Seharusnya masih ada haknya bapak ibu sekalian yang dari informal sebanyak 50 persen," ucap Herry.

Sebagai solusi masalah tersebut, BP Tapera bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) untuk meluncurkan Tabungan BTN Rumah Tapera bagi pekerja informal.

Baca juga: Tahun 2024, Kuota KPR FLPP Tetap, SBUM Bertambah

Peluncuran program ini ditandai lewat penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh BP Tapera, BTN, dan enam agregator pekerja informal pada kesempatan yang sama.

Keenam agregator yang bergerak di bidang komunitas ojek online (ojol), tukang cukur rambut, nelayan, UMKM, dan pekerja honorer tersebut, meliputi PT Putra Prima Abadi Perkasa, PT Surya Prana Sesama, Asosiasi Seniman Rambut Asal Garut (Asgar), PT Abacus Cash Solution, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) dan Ra Hospitality.

Kategori masyarakat yang bisa menjadi peserta Tabungan BTN Rumah Tapera, yaitu unbankable dan bankable.

Untuk masyarakat unbankable, mereka diberikan kesempatan untuk menabung ke BTN dalam 3 bulan berturut-turut.

Sedangkan bagi peserta yang sudah memiliki rekam jejak menabung rutin dan dinyatakan eligible, mereka bisa langsung menerima manfaat Tapera.

Baca juga: Ojol dan Tukang Cukur Rambut Kini Dapat Pembiayaan Perumahan

Tabungan peserta akan dikembalikan ketika tenor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) telah berakhir dan peserta bisa mendapatkan tabungan hari tua.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu menyambut baik program pembiayaan perumahan untuk pekerja informal ini.

Nixon mengatakan, peserta Tabungan BTN Rumah Tapera bisa menabung secara harian atau mingguan dengan minimal jumlah menabung setiap bulan sekitar Rp 1,2 juta.

"Kita inginnya bisa capai satu kali angsuran, sekitar Rp 1,2 juta," tutur Nixon.

Program Tabungan BTN Rumah Tapera juga merupakan upaya untuk menumbuhkan budaya menabung di masyarakat Indonesia.

Seiring dengan peresmian program ini, sudah ada 3.000 masyarakat pekerja informal yang menjadi peserta Tabungan BTN Rumah Tapera dari aspirasi penyaluran FLPP pekerja informal pada tahun 2023 sebanyak 50.000 unit rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com