Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengentasan Backlog Rumah Berkejaran dengan Pertumbuhan Keluarga Baru

Kompas.com - 21/07/2023, 20:20 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya untuk mengentaskan masalah backlog perumahan.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2021, backlog rumah di Indonesia mencapai 12,71 juta.

Sebagai upaya untuk mengatasi ini, Pemerintah meluncurkan Program Sejuta Rumah dengan berbagai model pembiayaan perumahan, salah satunya adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Akan tetapi, upaya pengentasan masalah ini juga terus dikejar oleh pertumbuhan keluarga baru.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pertumbuhan keluarga baru setiap tahunnya mencapai 740.000. Angka tersebut belum termasuk keluarga dengan rumah tidak layak huni.

"Ini di luar tidak layak huni ya rumahnya, ini betul-betul yang backlog hunian, yang tidak punya rumah," ucap Herry dalam media gathering di Jakarta pada Jumat (21/7/2023).

Sementara target capaian FLPP sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2023 adalah sebanyak 220.000 unit.

Dengan adanya tambahan keluarga baru yang lebih dari 3 kali lipat target FLPP ini, maka akan tetap ada gap backlog yang besar.

Baca juga: Tahun 2024, Kuota KPR FLPP Tetap, SBUM Bertambah

Bahkan menurut Herry, untuk mencapai target backlog 0 persen pada tahun 2045, setiap tahun harus ada 1,5 juta rumah yang tersalurkan.

"Terhadap backlog ini harus dilakukan segala cara, dalam arti gimana kita scaleup programnya, gimana skema nanti bisa memberikan leverage yang lebih besar, masih terus digodog," tambah Herry.

Selain itu, Herry juga menyebutkan pembiayaan perumahan tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah.

Diperlukan kerja sama dari swasta dan pihak-pihak lain untuk mendorong pembiayaan perumahan.

Sebagai informasi, target awal FLPP tahun 2023 sebanyak 220.000 unit rumah menyesuaikan alokasi dana yang diberikan pada saat itu sekitar Rp 25 triliun, yang merupakan gabungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dana lungsuran.

Kemudian target FLPP sempat dinaikkan menjadi 229.000 unit rumah. Namun karena adanya kenaikan harga rumah, target FLPP kembali menjadi seperti RPJM sebesar 220.000 unit.

"Kenaikan harga rumah ini datangnya setelah pengalokasian, jadi itu sudah berjalan, tapi 6 bulan kemarin 70.000 sekian unit rumah tersalurkan," tutup Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com