Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Daendels Akan Dihapus dari Sejarah Jalan di Utara Jawa

Kompas.com - 26/07/2023, 20:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada era Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan jalan terus digenjot demi melancarkan konektivitas antar-wilayah.

Terkait hal itu, nama Herman Willem Daendels yang selama ini dikenal sebagai pelopor pembangunan jalan Anyer-Panarukan sepanjang 1.000 kilometer akan dihapus oleh Pemerintah.

Menurut Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, sejarah akan pembangunan jalan ini bisa dihapus karena kinerja Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Nomor 2 di Antara G20

“Jadi kalau sejarah mengatakan yang menyambung Anyer-Panarukan adalah Daendels, hari ini selesai semua, diselesaikan oleh Pak Basuki,” tutur Airlangga dalam acara PSN Sewindu di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Airlangga beralasan, masyarakat dapat melihat jalan di kawasan ekonomi industri di seluruh koridor utara Pulau Jawa disambung oleh Basuki.

Dia mengungkapkan, jalan utara di Pulau Jawa bisa dibereskan melalui Instruksi Presieen (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.

Melalui Inpres tersebut, anggaran yang dapat dimanfaatkan sebesar Rp 32,7 triliun.

“Itu bisa selesai dengan dana Inpres Rp 32 triliun (yang menghubungkan seluruh kawasan itu (utara Jawa). Nah, itu mari kita hapus Daendels dari negara Indonesia Raya,” pungkas Airlangga.

Jalan Anyer-Panarukan merupakan jalan yang membentang dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa.

Pembangunan jalan tersebut diprakarsai Herman Willem Daendels. Dia merupakan Gubernur Jenderal Hindia Timur saat Belanda dipimpin Loius Napoleon.

Selama kepemimpinannya, Daendels telah banyak perubahan dalam pemerintahan Hindia, salah satunya pembangunan Jalan Anyer Panarukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com