Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Bailey di Lumajang Bisa Tampung Beban Kendaraan hingga 25 Ton

Kompas.com - 10/07/2023, 06:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Glidik II di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ambruk tergerus banjir disertai material Gunung Semeru, Jumat (7/7/2023).

Ambruknya jembatan tersebut mengakibatkan akses Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang terputus.

Oleh karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali akan membangun Jembatan Bailey sebagai pengganti Jembatan Kali Glidik II.

"Saat ini telah ditugaskan tim survei untuk melakukan investigasi pilar dan sungai serta menyusun gambar kerja," kata Kepala BBJN, Rakhman Taufik dalam keterangan resminya.

Jika dimungkinkan secara teknis dan cuaca mendukung, penanganan sementara dilakukan dengan instalasi Jembatan Bailey sehingga diharapkan dapat dioperasionalkan akhir Agustus 2023.

Rencana pemasangan Jembatan Bailey sebagai pengganti Jembatan Kali Glidik II dilaksanakan dalam dua tahap, yakni tahap satu memiliki panjang bentang 30 meter dan tahap dua dengan bentang panjang 18 meter.

Baca juga: Simak Lagi, Jenis-jenis Jembatan di Tanah Air Berdasarkan Strukturnya

Bila telah rampung, uji beban Jembatan Bailey akan dilakukan sebelum dioperasikan untuk masyarakat umum.

"Nantinya perlu pembatasan beban kendaraan maksimum 25 ton, sehingga jenis kendaraan yang dapat melintas kami kira khusus kendaraan kecil, bus kecil, truk dua sumbu dengan pembatasan muatan, termasuk rekayasa lalu lintas buka tutup karena lebar Jembatan Bailey kurang lebih 4 meter," imbuh Rakhman.

Sebagai informasi, Jembatan Kali Glidik II dibangun pada tahun 1970 atau sudah berumur 53 tahun.

Jembatan ini memiliki panjang 37 meter dengan lebar 6,80 meter. Bangunan atas jembatan berupa gelagar baja permanen dan terdiri dari tiga bentang.

Selain Jembatan Kali Glidik II yang putus, hujan deras di sekitar jalur Malang-Lumajang juga menyebabkan terjadinya longsoran tebing jalan nasional di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Tepatnya, longsoran terjadi di Km Turen 58+700 atau tidak jauh dari Jembatan Besuk Kobo’an.

Penanganan longsor juga telah dikerjakan dengan mengerahkan alat berat untuk pembersihan dan personel tanggap darurat.

Material longsor berupa tanah dan batuan menutup permukaan jalan sepanjang 25 meter, sehingga arus lalu lintas tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com