Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Kretek 2 Dipercantik Ornamen Menara Luku, Ini Filosofinya

Kompas.com - 08/06/2023, 17:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Jembatan Kretek II di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (2/6/2023).

Jembatan sepanjang 600 meter ini menghubungkan Jalan Samas Kretek dengan Poncosari-Greges.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan bahwa kehadiran jembatan ini dapat mengatasi berbagai masalah, meningkatkan kecepatan ekonomi daerah dan pemerataan pembangunan.

Pembangunan proyek ini dilaksanakan oleh Kerja Sama Operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)-PT Hutama Karya (Persero).

Jembatan yang menjadi salah satu ikon Yogyakarta ini dipercantik dengan ornamen Menara Luku.

Dilansir dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (7/6/2023), konsep perencanaan desain Jembatan Kretek 2 secara garis besar memuat sebuah filosofi Among Tani Dagang Layar.

Stilisasi bentuk Luku atau singkatan dari Laku Urip Kang Utama sebagai wujud agrarisnya budaya dan masyarakat Yogyakarta.

Luku yang dipadukan dengan bentuk Pikulan memiliki makna kerja keras dan saling bekerja sama sebagai bagian dalam semangat pembangunan Yogyakarta.

Baca juga: Warga Dilarang Berjualan di Jembatan Kretek II

Selain itu, Menara Luku di Jembatan Kretek 2 juga mengambil filosofi Pamor Keris Toya Mambeg Sepuh atau Pamor Toya Ngembeng tentang genangan air sebagai sumber kehidupan yang bermakna rezeki yang terkumpul dan tidak mudah bocor atau habis.

Ornamen garis-garis Menara Luku melambangkan aliran air yang mengalir, di mana posisi Jembatan Kretek sebagai jalan yang melewati sungai tercermin dalam ornamen ini.

Jika dilihat dalam jenis pamor keris, ornamen seperti itu termasuk pamor toya mambeng, yang mana fIlosofi nya adalah harapan untuk rezeki yang lancar dan tidak mudah mengalir keluar.

Di sisi lain, Jembatan Kretek 2 juga didesain tahan gempa karena menggunakan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB).

Lokasi Jembatan Kretek 2 terdapat sesar opak yang merupakan sesar yang aktif dan berpotensi mengakibatkan gempa dan pergerakan tanah (likuifaksi).

Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya mengungkapkan teknologi LRB dirancang untuk mengurangi dampak gempa di struktur jembatan serta dapat mengabsorpsi dan mengalihkan energi gempa sehingga mereduksi risiko kerusakan yang dapat terjadi.

Sedangkan untuk menanggulangi pergerakan tanah, digunakan soil replacement sedalam 3 meter untuk menggantikan tanah yang terlikuifaksi.

"Dengan adanya penggunaan teknologi tersebut, keamanan jembatan dapat meningkat secara signifikan serta mampu memberikan memberikan kepercayaan kepada pengguna jembatan akan ketahanan strukturnya," ungkap Mahendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com