Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rancangan Jembatan Kretek 2 Diambil dari Referensi Luar Negeri

Kompas.com - Diperbarui 01/12/2022, 08:43 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

smJAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jembatan Kretek 2 di Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta, memiliki tantangan dan keunikan tersendiri.

Sebab, jembatan yang merupakan bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa ini berdiri di atas Sungai Opak.

Mengutip informasi dari situs resmi Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, area tersebut merupakan Sesar Aktif Opak yang berpotensi terjadi gempa bumi dan likuifaksi (pergerakan tanah).

Sesar tersebut ialah patahan aktif di dalam tanah yang membentang di tengah DI Yogyakarta dan kerap kali menyebabkan terjadinya gempa.

Baca juga: Jembatan di Area Parangtritis Ini Sudah Tersambung, Cek Progresnya

Untuk mengantisipasi kerawanan itu, desain Jembatan Kretek 2 dirancang agar mampu menahan gempa.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Provinsi DI Yogyakarta Julian Sitomorang mengatakan, telah berkoordinasi dengan sejumlah geologis untuk melakukan studi.

Untuk mengonfirmasi lokasi dan lebar Sesar Aktif Opak di lokasi pembangunan Jembatan Kretek 2.

Setelah melakukan survei paleoseismologi, dia bersama tim ahli berhasil menentukan titik mitigasi keberadaan Sesar Aktif Opak tersebut.

"Jadi kami membuat trenching untuk melihat benar-benar, dimana posisi Sesar Opak. Berapa lebarnya sehingga bisa kita lakukan mitigasi," ujar Julian.

Menurut dia, Indonesia belum ada code atau panduan soal berapa jarak aman untuk mendirikan bangunan di daerah sesar.

"Kami harus mencari referensi dari negara lain, dan akhirnya kami temukan bahwa jarak aman adalah 20 meter dari posisi sesar. Maka disitulah kami memasang abutemen," jelasnya.

Pada posisi sesar sepanjang 20 meter tersebut, bagian oprit dibuat dengan kolom-kolom yang disebut Mechanical Stabilizer Earth (MSE) Wall.

Jembatan Kretek 2 berdiri di atas Sungai OpakDok. Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Jembatan Kretek 2 berdiri di atas Sungai Opak
MSE WALL berfungsi melokalisir kerusakan akibat gempa agar tidak merambat ke struktur jembatan secara keseluruhan.

Sehingga bisa memudahkan proses perbaikan bangunan jembatan dikemudian hari.

"MSE WALL dirancang sebagai titik sacrifice bila terjadi pergerakan sesar," imbuhnya.

Baca juga: Intip Progres Proyek Calon Jembatan Terpanjang di Indonesia

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com