Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Pengolah Sampah Jadi Aspal dari Pemerintah, Ini Cara Kerjanya

Kompas.com - 02/07/2023, 10:34 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Kelautan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Juli yang tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas dampak negatif aktivitas manusia terhadap lautan.

Melansir laman Instagram Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) @kemenpupr, Minggu (2/7/2023), diperkirakan sekitar 60 persen-90 persen dari sampah laut berasal dari sampah plastik.

Maka dari itu, sebagai bentuk upaya penanggulangan sampah plastik di darat maupun laut, Kementerian PUPR menghadirkan inovasi aspal plastik.

Teknologi aspal plastik merupakan campuran beraspal yang mengandung plastik (cacahan kantong plastik/LDPE).

Sehingga, dihasilkan campuran beraspal yang memiliki sifat tahan terhadap deformasi dan lebih baik dalam ketahanan lelah (fatique).

Baca juga: Ini yang Dilakukan Pemerintah untuk Kurangi Sampah Plastik

Sampah plastik dibersihkan dari kotoran dan minyak dengan cara dicuci, lalu dikeringkan. 

Setelahnya, sampah-sampah tersebut dihancurkan dengan mesin pencacah hingga menjadi bubur plastik.

Karungan-karungan bubur plastik ini kemudian dibawa ke unit produksi campuran beraspal untuk diolah menjadi aspal.

Diketahui, campuran aspal menggunakan limbah plastik ini sudah diterapkan sejak tahun 2018.

Adapun beberapa jalan yang menggunakan hasil dari aspal sampah plastik sebagai berikut:

  • Jalan Sipinsur-Bakara, Sumatera Utara
  • Pelebaran Jalan Lawean-Sukapura, Jawa Timur
  • Jalan Akses Bandara Pongtiku-Toraja
  • Rekonstruksi Janeponto-Bantaeng-Bulukumba-Bira dan Bulukuma-Sinjai
  • Jalan Akses Labuan Bajo sekitar bandara, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com