Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi 4 Caketum INKINDO Cegah Penyusutan Anggota

Kompas.com - 09/11/2022, 19:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) mengalami penurunan anggota yang kini hanya tersisa 4.000 peserta dari semula 7.000 orang.

Hal ini disampaikan Calon Ketua Umum (Caketum)/Formatur Dewan Pengurus Nasional (DPN) masa bakti tahun 2022-2026 nomor urut 1 Muhammad Dahir dalam sosialiasi program kerjanya di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

"Kita sudah mengetahui bersama bahwa beberapa tahun yang lalu, anggota INKINDO sekitar 7.000 dengan berbagai macam perubahan menjadi 5.000, dan terakhir data DPT itu 4.000 (anggota)," ucap Dahir.

Dahir menjelaskan, faktor yang menyebabkan anggota INKINDO menurun drastis disebabkan karena ketidaksiapan mengikuti perubahan peraturan dan sistem yang cukup cepat dari Pemerintah.

"Jadi, tentu ini adalah merupakan seleksi juga dalam peningkatan kualitas. Jadi, saya kira memang, ke depannya ketika dipercaya tentu ada dua hal yang kita mesti lakukan," tambahnya.

Pertama, dari sisi internal, meyakinkan seluruh anggota profesi INKINDO terhadap apa saja yang perlu dilakukan dan diikuti.

Baca juga: Pesan Ketum INKINDO: Ketua Baru Harus Lebih Bagus

Sementara dari sisi eksternal, Pemerintah sebagai regulator harus melihat dan memperhatikan hal-hal yang terjadi di lapangan. Sehingga, dalam rangka melahirkan regulasi, dapat terlaksana dengan baik.

Kemudian, Caketum/Formatur DPN INKINDO masa bakti tahun 2022-2026 nomor urut 2 Imam Hartawan menuturkan ada beberapa hal yang membuat para anggota INKINDO turun drastis.

"Jadi, memang dilema ya. Sementara di satu sisi, anggota harus berdaya, kemudian harus kompeten dan lain-lain," katanya.

Dia melihat faktor tersebut datang dari regulasi tsunami, Pandemi Covid-19, hingga resesi global.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) INKINDO Sulawesi Selatan Muhammad INKINDO dan Ketua DPP INKINDO DKI Jakarta Imam Hartawan, Ketua DPP INKINDO Kalimantan Selatan Syamsul Arivin, serta Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Pemerintahan, Hubungan Internasional dan Pengembangan Pasar Luar Negeri INKINDO Erie Heriyadi dalam sosialiasi program kerja INKINDO masa bakti 2022-2026 di Jakarta, Selasa (8/11/2022).Kompas.com/Suhaiela Bahfein Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) INKINDO Sulawesi Selatan Muhammad INKINDO dan Ketua DPP INKINDO DKI Jakarta Imam Hartawan, Ketua DPP INKINDO Kalimantan Selatan Syamsul Arivin, serta Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Pemerintahan, Hubungan Internasional dan Pengembangan Pasar Luar Negeri INKINDO Erie Heriyadi dalam sosialiasi program kerja INKINDO masa bakti 2022-2026 di Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Menurut Imam, dari sisi regulasi, dia menilai hal tersebut baik karena membuat kompetensi anggota INKINDO semakin berdaya.

Akan tetapi, para anggota dituntut untuk menyikapi faktor karena kondisinya dunia mulai berubah.

"Jadi, kita harus beradaptasi dengan teknologi, kemudian beradaptasi dengan regulasi, syarat-syarat dan lain-lain, itu keniscayaan. Tapi, memang hari ini INKINDO harus hadir," sambung Imam.

Dari hal baru itu, INKINDO harus memberdayakan seluruh anggotanya serta melindungi mereka karena menjadi aset.

Imam menuturkan, dia akan melakukan hal tersebut jika nantinya terpilih, mulai dari perlindungan hingga pembinaan pelayanan bagi mereka.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com