Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupas Konsep Desain Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung

Kompas.com - 26/08/2022, 16:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta telah meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh (KSPT) Cakung, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Kamis (25/08/2022).

Bangunan berkonsep permukiman vertikal itu diperuntukkan bagi warga eks Bukit Duri yang terdampak normalisasi Sungai Ciliwung.

Adapun konsep desain dari bangunan KSPT Cakung dirancang oleh Yu Sing, salah satu arsitek Indonesia.

Menurut dia, desain bermula dari proses identifikasi ruang kebutuhan pengembangan ekonomi warga eks Bukit Duri. Di mana merupakan warga kampung kota.

Kampung bukanlah rumah, melainkan permukiman. Jadi bukan hanya berfungsi sebagai hunian, tapi juga ruang ekonomi sebagai sumber mata pencaharian warga.

"Begitu pula kampung susun. Kampung yang bersusun vertikal, setiap rumahnya walaupun kecil, masih punya ruang ekonomi. Kampung Susun Produktif," ujar Yu Sing kepada Kompas.com, Jumat (26/08/2022).

Bangunan KSPT Cakung didesain panggung dan bagian bawah bangunan difungsikan sebagai bak detensi untuk menampung air hujan sebagai sumber air bersih.

Baca juga: Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung Diresmikan, Intip Fasilitasnya

Ini penampakan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (25/8/2022).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Ini penampakan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (25/8/2022).
Lalu setiap unit hunian luasnya 36 meter persegi, yang didesain memiliki mezanin dan dapat menjalankan dua fungsi.

Yaitu 21 meter persegi untuk ruang privat/keluarga, dan 15 meter persegi untuk ruang usaha/kerja.

Setiap unit juga memiliki ketinggian antar lantai 396 centimeter. Sehingga memungkinkan dibuat mezanin untuk menambah ruang.

"Warga kampung kota semakin memadat karena tidak mampu memproduksi ruang tumbuh. Namun, Kampung Susun Produktif Tumbuh disiapkan untuk pertumbuhan kebutuhan ruang warganya," jelasnya.

Koridor hunian kebanyakan rusun atau apartemen di Indonesia berupa koridor tengah (kiri kanan hunian). Sehingga kurang dapat cahaya dan ventilasi alami, serta tidak bisa lihat langit.

Sementara pada rusun atau apartemen di Jepang dan Singapura, hampir semuanya koridor tepi (hunian pada satu sisi).

Baca juga: Deretan Kampung Susun yang Dibangun Pemprov DKI Jakarta, Mana Saja?

Suasana Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2022).KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Suasana Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2022).
Berdasarkan hal itu, menurut Yu Sing kampung susun akan lebih menyenangkan bila suasananya koridor tepi. Seperti jalan kampung yang terbuka dan bisa melihat langit. 

Sehingga KSPT Cakung menerapkan dua baris hunian koridor tepi disusun berhadap-hadapan, split level setiap 1/2 lantai, dengan skala atrium taman tengah yang akrab. 

"Cahaya matahari dapat menerangi hingga koridor lantai bawah. Pepohonan bisa tumbuh di antaranya. Kemewahan ini tidak dimiliki bahkan oleh banyak apartemen komersil," terangnya.

Sementara untuk bagian fasad bangunan KSPT Cakung menggunakan warna yang beragam. 

Merupakan hasil adaptasi dari rumah-rumah kampung kota meski secara umum warnanya saling tabrakan. 

"Di sini (KSPT Cakung) warna-warni dipilih yang pastel dan mayoritas warna muda agar tidak tabrakan. Tapi tetap menggambarkan karakter visual kampung kota yang berwarna," tutup Yu Sing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com