Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Sinergi BUMN Matikan Swasta, Erick Thohir Bakal Bangun Ekosistem Kerakyatan

Kompas.com - 15/08/2022, 19:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui, sinergi yang dijalin BUMN mematikan para pengusaha swasta.

Ini disampaikan Erick saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Retail Summit 2022, Hari Belanja Diskon Indonesia dan Hari Retail Modern Indonesia 2022, Senin (15/8/2022).

"Kita tidak anti yang besar, sama berintrospeksi mengenai BUMN yang dianggap menara gading, benar. Sinergitas BUMN menjadi kuku yang tajam mematikan para pengusaha," terangnya.

Oleh karena itu, dia membongkar bagaimana agar BUMN bisa membangun ekosistem win-win (saling menang) dengan pengusaha swasta, terutama usaha kecil menengah (UKM), serta negara sahabat.

Dia menuturkan, kebijakan Indonesia mengedepankan ekonomi terbuka tentunya harus sesuai dengan pondasi kerakyatan sebagai dasarnya.

Oleh karena itu, dirinya selalu mengajak pimpinan BUMN, termasuk para pengusaha swasta, agar mau mendukung UMKM.

"Ayo, kita sama-sama bantu, tetapi dengan apa? BUMN memberi percontohannya dulu, dimana terus mendukung UMKM tidak hanya pendanaan, tetapi pendampingan tentunya perlunya akses pasar," ungkap dia.

Baca juga: Erick Thohir: Rakyat Nganggur, Industri Ritel Mustahil Tumbuh

Erick kembali menegaskan, Indonesia bukanlah negara yang anti merek asing maupun bekerja sama dengan banyak negara di dunia.

"Kita tidak anti merek asing, kita tidak anti berkolaborasi dengan banyak negara," ujar Erick menambahkan.

Contoh dari negara-negara yang berkolaborasi dengan Indonesia adalah Jepang, Spanyol, Ukraina, maupun negara tetangga seperti Malaysia.

Menurutnya, Indonesia digadang-gadang akan menjadi pusat pertumbuhan dunia pada tahun 2045.

Bukan tanpa sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan naik hingga 5 persen pada tahun tersebut. Dengan begitu, mampu menjadi pusat pertumbuhan dunia.

Kini, ekonomi Indonesia telah tumbuh sebesar 5,44 persen secara year-on-year (yoy) atau tahunan.

Erick berpendapat, tidak banyak negara yang memiliki kesempatan yang sama dengan Indonesia atas tumbuhnya besaran persentase ekonomi tersebut.

"Tidak banyak negara punya kesempatan kayak Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com