Shimizu Ditunjuk Jadi Kontraktor Utama Mal "Borjouis" Pertama di Karawang

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan luxury mall di Karawang, Jawa Barat, The Grand Outlet-East Jakarta kini memasuki babak baru.

Sebab, anak usaha dari Shimizu Corporation, PT Shimizu Bangun Cipta Kontraktor ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana pembangunan mal tersebut.

Mal yang mengusung konsep international luxury outlet pertama di Indonesia ini dibangun bersama Mitsubishi Estate dan Tuan Sing Holdings Limited.

Dalam acara penandatanganan kerja sama ini, kedua belah pihak antusias karena bisa berpartner dengan Shimizu Corporation yang notabene dikenal sebagai perusahaan konstruksi berbagai proyek besar di Indonesia.

Pengalaman Shimizu Corporation meliputi pengerjaan berbagai gedung pencakar langit dan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta dan berbagai proyek pabrik dan pengembangan Margo City, salah satu mal terpopuler di Depok, Jawa Barat.

Acara pendandatanganan yang dilakukan 21 Juli 2022 lalu merupakan tanda dimulainya pembangunan The Grand Outlet-East Jakarta pada Kuartal II tahun 2022 dengan target pembukaan pada Kuartal IV tahun 2023.

Baca juga: Mitsubishi-Tuan Sing Luncurkan Mal Kelas Borjouis di Karawang

Chief Executive Officer (CEO) Tuan Sing William Liem mengatakan, setelah konstruksi selesai, mal tersebut akan memiliki area yang disewakan dengan luas sekitar 26.000 meter persegi.

"Outlet mall ini akan menampilkan sekitar 180 gerai dengan berbagai variasi penawaran ritel dan restoran," ujar William dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (25/7/2022).

Selain itu, juga akan disediakan tempat parkir yang mampu menampung 1.000 mobil dan 180 sepeda motor.

The Grand Outlet-East Jakarta direncanakan menjadi destinasi belanja kelas dunia. Sehingga, para pengunjung bisa menikmati terapi ritel yang berkonsep green urban space.

Outlet mall tersebut akan menawarkan merek-merek internasional terkemuka mulai dari pakaian mewah, tas dan koper, aksesori serta lainnya yang berkelas atas.

"Para penggemar layanan kecantikan dapat dimanjakan dengan berbagai perawatan holistik yang ditawarkan salon-salon dan pusat pelayanan perawatan tubuh, sementara para pencinta kuliner bisa memuaskan indra pengecap mereka dengan berbagai macam kenikmatan gastronomi," sambung William.

Adapun pembangunan tahap awal dilakukan di lahan seluas sembilan hektar dengan total biaya sekitar 90 juta dollar Singapura atau senilai Rp 953 miliar.