Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Building Information Modelling, Tol Pekanbaru-Bangkinang Tembus 31 Kilometer

Kompas.com - 07/07/2022, 06:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak usaha PT Hutama Karya (Persero), PT Hutama Karya Infrastruktur atau HKI telah menyelesaikan 31 kilometer dari total panjang 40 kilometer Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang.

Dalam konstruksi Tol Pekanbaru-Bangkinang, HKI mengimplementasikan Building Information Modeling (BIM) sesuai surat perintah yang diterbitkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Ini merupakan wujud arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam mendukung konstruksi digital Indonesia dengan membuat terobosan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.

Implementasi ini didukung pemerintah dengan membuat aturan berupa regulasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pendanaan inovatif, serta penerapan hasil riset dan teknologi seperti BIM.

Direktur Operasi III HKI Selo Tjahjono menjelaskan, BIM merupakan representasi rencana bangunan aktual yang dituangkan secara digital berbentuk tiga dimensi dan animasi yang dapat dilihat menggunakan Virtual Reality (VR).

Baca juga: Konstruksi Tol Pekanbaru-Bangkinang Libatkan Pengusaha Lokal

"Di dalam model 3D ini, terkandung semua informasi yang digunakan sebagai landasan untuk stakeholder melakukan decision making (pembuatan keputusan) dalam setiap tahapan konstruksi," ujar Selo seperti dilansir dari rilisnya, Rabu (6/7/2022).

Implementasi BIM di Tol Pekanbaru-Bangkinang telah dilaksanakan dalam perencanaan main road, structure (overpass, underpass, jembatan, box traffic, box drain), simulasi scheduling hingga perhitungan estimasi biaya.

Sementara, implementasi BIM di lapangan untuk beberapa pekerjaan sudah menggunakan gambar kerja yang merupakan output dari teknologi itu, dibandingkan sebelumnya yang masih menggunakan manual.

Sementara dari sisi dokumen kerja, dengan menggunakan BIM dan platform Common Data Environment (CDE), proses approval dokumen dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

"BIM ini juga sudah dapat digunakan sebagai pembanding antara perencanaan dengan realisasi di lapangan, baik dari segi volume pekerjaan, biaya, maupun penjadwalannya," kata Selo.

Dengan adanya BIM, proses konstruksi bisa menjadi lebih efektif. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh sejumlah orang dalam waktu tertentu bisa dikerjakan menggunakan sistem BIM dalam waktu relatif lebih singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com