Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Masyarakat Tidak Jual Hunian Tetap Semeru

Kompas.com - 02/06/2022, 20:46 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat untuk tidak menjual hunian tetap (huntap) yang telah selesai dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Huntap sebanyak 1.951 unit tersebut diperuntukkan bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur (Jatim).

"Kami harap masyarakat bisa merawat huntap ini dengan baik. Ini adalah salah satu yang perlu kita syukuri bersama dan jangan sampai dijual," tegas Wapres dalam rilis, Kamis (2/6/2022).

Sejauh ini, dari total huntap yang selesai dibangun itu, 300 unit sudah dihuni sejak Hari Raya Idul Fitri atau awal Mei 2022.

Wapres mengatakan, huntap bagi korban erupsi Gunung Semeru belum dihuni karena masih menunggu pembangunan hunian sementara (huntara) yang melekat dengan huntap.

Saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang Tengah mengupayakan penyelesaian dan ditargetkan selesai akhir Juli 2022.

Ma'ruf menambahkan, pembangunan huntap/huntara ini merupakan bagian dari upaya pemindahan secara bertahap masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Desember 2021 lalu.

Dengan adanya rumah lebih layak, sehat, dan nyaman diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan, khususnya perekonomian keluarga.

Huntap dibangun berukuran 6 meter x 6 meter pada tanah seluas 10 meter x 14 meter untuk setiap Kepala Keluarga (KK) dan menyatu dengan huntara.

Baca juga: Meski Pembangunan Huntap Semeru Kelar, Belum Semua Unit Bisa Dihuni

"Desain dan spesifikasi teknis huntap menggunakan konsep build back better dengan konsep rumah tahan gempa sistem RISHA. Seluruhnya menggunakan produk dalam negeri," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.

Menurutnya, Kementerian PUPR juga sedang menyelesaikan pembangunan sejumlah fasilitas untuk menambah kenyamanan bagi penghuni.

Ini berupa jalan lingkungan, drainase, dan dinding penahan tanah dengan progres sudah mencapai 95,6 persen.

"Selain itu, fasilitas Air Minum dengan progres 88,7 persen dan prasarana sanitasi berupa sistem pengolahan air limbah dengan progres 84,9 persen," jelasnya.

Untuk instalasi air minum dibangun reservoir berkapasitas 300 meter kubik, pipa jaringan distribusi sepanjang 5.280 meter, 2 unit broncapture, perlintasan dan aksesoris untuk 1.951 SR.

Adapun Total kapasitas penyediaan air minum sebesar 25 liter per detik untuk 2.000 KK yang bersumber dari Kali Tunggeng dengan debit 10 liter per detik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com