Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek PLTM Bintang Bano Ditawarkan via Skema KPBU, Tertarik Investasi?

Kompas.com - 23/05/2022, 12:35 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan belanja infrastuktur di Indonesia mulai dari tahun 2020 hingga 2024 mencapai Rp 6.445 triliun.

Sayangnya, pemerintah hanya mampu membiayai Rp 2.385 triliun atau 37 persen dari total kebutuhan saja.

Untuk memenuhi kebutuhan anggaran tersebut, pemerintah pun menghadirkan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KBPU).

Salah satu proyek KPBU yang kali ini ditawarkan oleh pemerintah adalah Pemeliharaan Bendungan dan Penyediaan Infrastruktur pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) Bintang Bano.

Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra produksi listrik tahunan sebesar 32,78 GWh (dengan capacity factor sebesar 59,4 persen).

Baca juga: Merespons Perubahan Iklim, Peran Bendungan Dioptimalkan, Ini Caranya

“Pemeliharaan bendungan dan pembangunan infrastruktur pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) Bintang Bani membutuhkan nilai investasi sebesar Rp 163,442 miliar,” ujar Herry dalam acara Pembukaan Market Consulting Proyek KPBU Pemeliharaan Bendungan dan Penyediaan Infrastruktur PLTM Bintang Bano, Senin (23/5/2022).

Dikatakan, proyek ini memiliki total masa konsensi selama 27 tahun dengan dari 2 tahun masa konstruksi dan 25 tahun masa take or pay.

Menurutnya, dalam masa take or pay, PT PLN akan memberi listrik sesuai perjanjian. Sedangkan untuk pengembalian investasi proyek akan dilakukan melalui penggunaan layanan atau tarif.

Proyek KPBU PLTM Bintang Bano ini nantinya diprediksi akan memiliki listrik 6,3 MW (3 turbin x2,1 MW).

Saat ini, Kementerian PUPR sudah mengeluarkan surat persetjuuan prakarsa untuk menyusun proyek visibility study (studi kelayakan).

Baca juga: Lanjutkan Konstruksi Bintang Bano, Hutama Karya Beberkan Manfaatnya

Setelah studi kelayakan selesai, akan dilakukan penyusunan dokumen pengadaan dan dokumen perjanjian kerjasama KPBU.

“Selanjutnya proyek KBPU PLTM Bintang Bano akan masuk tahap transaksi. Namun sebelum itu, perlu dilakukan market consultation untuk menyampaikan proyek ini akan dapat masukan mengenai minat pasar,” tambahnya.

Hadirnya proyek PLTM Bintang Bano sendiri merupakan langkah dari Kementrian PUPR untuk turut menyediakan sumber energi bersih di Indonesia.

Bendungan Bintang Bano merupakan bendungan yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo tepatnya pada bulan Januari 2022. Lokasinya di Sumbawa Barat, NTB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com