Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Diterpa Pandemi, Tingkat Serapan Lahan Industri Bekasi Masih yang Tertinggi

Kompas.com - 14/02/2022, 22:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap memberikan dampak pada sektor industrial properti di Jabodetabek selama Kuartal IV-2021. 

Merujuk Laporan MarketBeat Cushman & Wakefield berjudul Greater Jakarta Industrial Kuartal IV-2021, transaksi penjualan selama periode ini masih terbatas.

Permintaan mungkin tidak pulih secepat yang diharapkan sebagaimana tercermin dari penurunan -38,6 persen secara tahunan, dengan total penyerapan bersih 37,60 hektar. 

"Hal ini juga mencerminkan perubahan permintaan secara kuartalan sebesar -36,7 persen," ujar Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo.

Baca juga: Begini Alur Persetujuan RKL/RPL Rinci di Kawasan Industri

Bekasi menyerap sekitar 63,9 persen permintaan selama kuartal ini, disusul oleh Karawang sekitar 25,79 persen, dengan sisanya terjadi di Serang.

Harga lahan industri juga relatif tidak berubah selama kuartal terakhir 2021. Karena terus berlanjutnya dampak pandemi terhadap permintaan.

"Per Desember 2021, rata-rata harga tanah di Jabodetabek tercatat sebesar Rp 2,55 juta per meter persegi (-1,2 persen secara tahunan), dengan perubahan terutama disebabkan oleh nilai tukar," terangnya.

Meski dalam situasi pandemi, dua kawasan industri di Bekasi menambah pasokan lahannya. Hal ini karena ketersediaan lahan industri di lokasi yang diminati semakin terbatas.

Masing masing menambah sekitar 105 hektar dan 30 hektar pasokan lahannya selama kuartal ini. Sehingga total persediaan lahan industri di wilayah Jabodetabek menjadi 15.908 hektar.

Hal ini sebetulnya menunjukkan optimisme pengembang terhadap potensi sektor industri di Jabodetabek. Tetapi pengembang tetap memantau kondisi pasar seiring pandemi.

"Pengembang terpantau masih mencari peluang sambil memantau pasar dan kebijakan pemerintah terkait, termasuk dampak pandemi COVID-19 terhadap pasar," pungkasnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com