JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan kumuh Tepi Sungai Gajah Wong di Kota Yogyakarta telah meninggalkan kesan kumuh dan beralih menjadi destinasi wisata air baru.
Menyusul rampungnya Kementerian PUPR melakukan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang berada di tepian sungai tersebut.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan kawasan tepi sungai tidak hanya memperbaiki fisik infrastrukturnya, tapi juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkungannya.
Baca juga: PKL Malioboro Direlokasi, Jalur Pedestrian Akan Segera Diperbaiki
"Pemanfaatan selanjutnya menjadi peran pemerintah daerah kabupaten/kota untuk memberdayakan masyarakat di kawasan tersebut dalam mengembangkan potensi kawasan," ujar Basuki dalam rilis pers Sabtu (12/02/2022).
Penataan di Kelurahan Giwangan dan Prenggan dilakukan mulai dari Bendung Mrican hingga Jembatan Tegalgendu.
Sementara di Kelurahan Muja-Muju mulai dari Jembatan Balirejo hingga Jembatan GL Zoo.
Adapun permasalahan utama di kawasan tersebut adalah tidak adanya akses jalan inspeksi yang memadai untuk permukiman di sepanjang Sungai Gajah Wong.
Pekerjaan penataan kawasan kumuh di tiga kelurahan tersebut mencakup perbaikan jalan lingkungan, jalan inspeksi sekaligus pembangunan talud sebagai penguat jalan, pembangunan sanitasi instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Kemudian, drainase, pos pantau, hydrant proteksi kebakaran, pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), toilet, pendopo, ruang baca, tempat sampah, penambahan railing pagar serta lampu.
Rumah warga di sepanjang kawasan penataan kini tidak lagi membelakangi sungai. Penataan permukiman di bantaran sungai tersebut mengacu pada gerakan M3K atau mundur munggah madep kali (memundurkan rumah, menaikkan rumah dan menghadapkan rumah ke sungai).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.