Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulunya Permukiman Kumuh, Kawasan Ini Jadi Spot Wisata Baru Yogyakarta

Kompas.com - 13/02/2022, 09:13 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan kumuh Tepi Sungai Gajah Wong di Kota Yogyakarta telah meninggalkan kesan kumuh dan beralih menjadi destinasi wisata air baru.

Menyusul rampungnya Kementerian PUPR melakukan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang berada di tepian sungai tersebut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan kawasan tepi sungai tidak hanya memperbaiki fisik infrastrukturnya, tapi juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkungannya.

Baca juga: PKL Malioboro Direlokasi, Jalur Pedestrian Akan Segera Diperbaiki

"Pemanfaatan selanjutnya menjadi peran pemerintah daerah kabupaten/kota untuk memberdayakan masyarakat di kawasan tersebut dalam mengembangkan potensi kawasan," ujar Basuki dalam rilis pers Sabtu (12/02/2022).

Kawasan Tepi Sungai Gajah Wong di Kota YogyakartaDok. Kementerian PUPR Kawasan Tepi Sungai Gajah Wong di Kota Yogyakarta
Program penataan kawasan tepi Sungai Gajah Wong merupakan penataan skala kawasan kota. Karena mencakup tiga kelurahan sekaligus yang saling berbatasan, yakni Kelurahan Muja-Muju, Giwangan, dan Prenggan.

Penataan di Kelurahan Giwangan dan Prenggan dilakukan mulai dari Bendung Mrican hingga Jembatan Tegalgendu.

Sementara di Kelurahan Muja-Muju mulai dari Jembatan Balirejo hingga Jembatan GL Zoo.

Adapun permasalahan utama di kawasan tersebut adalah tidak adanya akses jalan inspeksi yang memadai untuk permukiman di sepanjang Sungai Gajah Wong.

Kawasan Tepi Sungai Gajah Wong di Kota YogyakartaDok. Kementerian PUPR Kawasan Tepi Sungai Gajah Wong di Kota Yogyakarta
Selain untuk pemeliharaan dan pemantauan sungai, jalan inspeksi ini juga menjadi lokasi untuk penempatan infrastruktur limbah dan pemadam kebakaran.

Pekerjaan penataan kawasan kumuh di tiga kelurahan tersebut mencakup perbaikan jalan lingkungan, jalan inspeksi sekaligus pembangunan talud sebagai penguat jalan, pembangunan sanitasi instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Kemudian, drainase, pos pantau, hydrant proteksi kebakaran, pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), toilet, pendopo, ruang baca, tempat sampah, penambahan railing pagar serta lampu.

Kawasan Tepi Sungai Gajah Wong di Kota YogyakartaDok. Kementerian PUPR Kawasan Tepi Sungai Gajah Wong di Kota Yogyakarta
Pengerjaannya menggunakan APBN Tahun 2019-2020 sebesar Rp 15,6 miliar ditambah dukungan dana dari APBD Kota Yogyakarta untuk perbaikan rumah warga yang terdampak penataan.

Rumah warga di sepanjang kawasan penataan kini tidak lagi membelakangi sungai. Penataan permukiman di bantaran sungai tersebut mengacu pada gerakan M3K atau mundur munggah madep kali (memundurkan rumah, menaikkan rumah dan menghadapkan rumah ke sungai).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com