Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Rumah yang Membuat Masyarakat Indonesia Bahagia

Kompas.com - 11/01/2022, 15:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak dapat dimungkiri rumah adalah kebutuhan mendasar yang penting bagi setiap orang untuk hidup.

Kondisi rumah beserta fasilitas yang dimiliki pun berpengaruh terhadap tingkat kebahagian seseorang. Hal ini bisa juga disebut sebagai rumah idaman.

Lantas, tahukah Anda rumah idaman seperti apa yang memengaruhi tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia?

Meskipun kebahagiaan bersifat personal, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil survei tentang Indeks Kebahagiaan 2021.

Baca juga: Mengapa Masyarakat 10 Provinsi Ini Paling Bahagia di Indonesia?

Survei yang dilakukan pada 75.000 rumah tangga di seluruh kabupaten/kota pada 34 provinsi di Indonesia ini salah satunya mengukur tentang kondisi rumah.

Dengan beberapa variabel meliputi status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati, jenis lantai terluas, jenis dinding terluas, jenis atap terluas.

Kemudian, sumber penerangan utama yang digunakan, bahan bakar/energi utama yang digunakan untuk memasak, fasilitas tempat buang air besar yang digunakan.

Lalu, sumber air untuk minum yang digunakan, kondisi kerusakan rumah, serta kepemilikan atau penguasaan terhadap fasilitas rumah.

Secara umum, variabel-variabel di atas memiliki komponen tertinggi yang apabila dirangkum bisa dijadikan tolok ukur rumah idaman yang membuat masyarakat Indonesia bahagia.

Lantas seperti apa? Berikut ulasan selengkapnya.

Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal

Pada variabel ini, terdapat empat hal yang dinilai, yakni status rumah dinas, sewa atau kontrak, milik sendiri, dan bebas sewa.

Dari keempat hal tersebut, masyarakat yang tinggal di bangunan dengan status rumah dinas memiliki nilai kepuasan terhadap rumah dan fasilitas rumah tertinggi yaitu sebesar 79,95.

Jenis Lantai

Variabel ini terbagi dalam tiga jenis lantai, ialah bukan tanah atau bambu, tanah, dan bambu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com