Kondisi rumah beserta fasilitas yang dimiliki pun berpengaruh terhadap tingkat kebahagian seseorang. Hal ini bisa juga disebut sebagai rumah idaman.
Lantas, tahukah Anda rumah idaman seperti apa yang memengaruhi tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia?
Meskipun kebahagiaan bersifat personal, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil survei tentang Indeks Kebahagiaan 2021.
Survei yang dilakukan pada 75.000 rumah tangga di seluruh kabupaten/kota pada 34 provinsi di Indonesia ini salah satunya mengukur tentang kondisi rumah.
Dengan beberapa variabel meliputi status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati, jenis lantai terluas, jenis dinding terluas, jenis atap terluas.
Kemudian, sumber penerangan utama yang digunakan, bahan bakar/energi utama yang digunakan untuk memasak, fasilitas tempat buang air besar yang digunakan.
Lalu, sumber air untuk minum yang digunakan, kondisi kerusakan rumah, serta kepemilikan atau penguasaan terhadap fasilitas rumah.
Secara umum, variabel-variabel di atas memiliki komponen tertinggi yang apabila dirangkum bisa dijadikan tolok ukur rumah idaman yang membuat masyarakat Indonesia bahagia.
Lantas seperti apa? Berikut ulasan selengkapnya.
Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal
Pada variabel ini, terdapat empat hal yang dinilai, yakni status rumah dinas, sewa atau kontrak, milik sendiri, dan bebas sewa.
Dari keempat hal tersebut, masyarakat yang tinggal di bangunan dengan status rumah dinas memiliki nilai kepuasan terhadap rumah dan fasilitas rumah tertinggi yaitu sebesar 79,95.
Jenis Lantai
Variabel ini terbagi dalam tiga jenis lantai, ialah bukan tanah atau bambu, tanah, dan bambu.
Hasilnya, masyarakat yang tinggal di rumah dengan lantai bukan tanah atau bambu merasa paling bahagia. Dengan nilai sebesar 74,16.
Jenis Atap
Jenis atap yang diukur dalam variabel ini meliputi beton atau genteng, sirap, seng, asbes, dan ijuk atau rumbia.
Adapun jenis atap rumah berupa beton atau genteng membuat masyarakat lebih bahagia. Dengan perolehan nilai tertinggi sebesar 73,87.
Sumber Penerangan Utama
Capaian kepuasan terhadap kondisi dan fasilitas rumah tertinggi berdasarkan sumber penerangan utama yang dimiliki oleh masyarakat yakni dari listrik PLN. Dengan perolehan nilai sebesar 73,80.
Sementara, sumber penerangan utama dari listrik non PLN dan bukan listrik mendapat nilai jauh lebih sedikit.
Bahan Bakar atau Energi Utama
Terdapat tiga jenis bahan bakar atau energi utama yang digunakan masyarakat untuk memasak. Seperti listrik/gas/elpiji, minyak tanah, dan arang/briket/kayu bakar.
Menariknya, masyarakat memiliki kepuasaan bila menggunakan bahan bakar berupa minyak tanah. Dengan nilai tertinggi sebesar 76,71.
Sedangkan, listrik/gas/elpiji memperoleh nilai 74,80 dan kemudian arang/briket/kayu bakar sebesar 66,71.
Fasilitas Tempat Buang Air Besar
Pada variabel ini, masyarakat memiliki kepuasan dan kebahagian apabila memiliki fasilitas tempat buang air besar milik sendiri. Nilainya sebesar 74,77.
Sementara fasilitas tempat buang air besar milik bersama, umum, hingga bahkan tidak memilikinya memperoleh nilai yang jauh lebih sedikit.
Sumber Air untuk Minum
Berdasarkan sumber air minum yang digunakan, masyarakat lebih puas dengan air kemasan bermerk. Dengan perolehan nilai tertinggi 81,36.
Kemudian diikuti masyarakat yang menggunakan air isi ulang, leding, sumur, sumur tak terlindung, dan terakhir mata air sungai/danau/waduk/hujan.
Kondisi Kerusakan Rumah
Capaian kepuasan terhadap kondisi dan fasilitas rumah tertinggi menurut kondisi kerusakan rumah dimiliki oleh masyarakat yang kondisi rumahnya tidak rusak yaitu sebesar 76,64.
Selanjutnya disusul, penduduk yang kondisi rumahnya rusak ringan, rusak sedang, dan tentu terendah rusak berat.
Kepemilikan Fasilitas Rumah
Fasilitas rumah yang diukur dalam variabel ini meliputi; memiliki atau menguasai fasilitas internet, alat komunikasi, audio/video player, komputer/laptop/tablet, serta kendaraan bermotor.
Hasil survei menunjukkan bahwa apabila masyarakat memiliki semua fasilitas di atas akan jauh lebih bahagia.
Selisih (gap) antara masyarakat yang memiliki atau menguasai fasilitas dibandingkan dengan yang tidak memiliki/menguasai sebesar 6,5-10,5 poin
Sementara itu, kepuasan tertinggi diperoleh masyarakat bila memiliki atau menguasai komputer/laptop/tablet yaitu sebesar 81,97.
Di sisi lain, kepuasan terhadap kondisi dan fasilitas rumah terendah dimiliki oleh penduduk yang menguasai aset alat komunikasi dengan nilai 74,80.
https://www.kompas.com/properti/read/2022/01/11/150000321/begini-kondisi-rumah-yang-membuat-masyarakat-indonesia-bahagia