Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini Bisnis Perhotelan Kawasan Asia-Pasifik, Bali Diramaikan Turis Lokal

Kompas.com - 10/01/2022, 15:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber 4hoteliers

JAKARTA, KOMPAS.com – Kebijakan lockdown dan pembatasan di hampir seluruh negara di dunia berdampak pada aktivitas bisnis perhotelan, termasuk di kawasan Asia-Pasifik.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Senin (10/1/2022), tercatat sepanjang Kuartal III-2021, Jepang memimpin bisnis perhotelan Asia-Pasifik dengan nilai sebesar Rp 8,43 triliun.

Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan transaksi bisnis perhotelan di Jepang dari tahun 2020 yang hanya mencapai Rp 2,4 triliun.

Regional Head of Research & Consultancy Savills Asia Pasific Simon Smith memprediksi, Jepang dan Australia akan memimpin investasi perhotelan di Asia-Pasifik pada Kuartal IV-2021.

Baca juga: Jepang dan Australia Diprediksi Pimpin Investasi Hotel Asia-Pasifik

Hal ini dilihat dari adanya aktivitas investasi yang cenderung berfokus pada sektor hotel di kedua negara tersebut.

Sementara itu, dilansir dari 4hoteliers, menurut riset AP Hospitality Advisors, Thailand melalui re-entry permit sejak November 2021 telah mendorong jumlah kedatangan internasional mencapai jumlah kedatangan bulanan tertinggi, yaitu sebanyak 91.000 pelancong.

Adapun angka tersebut berasal dari wisatawan Eropa sebesar 57 persen, Asia Timur 18 persen dan Amerika 11 persen.

Kendati disebut naik sebanyak 3,5 kali dari pencapaian bulan Oktober, perolehan tersebut masih turun sebesar 97 persen dari tahun 2019, sebelum pandemi melanda.

Sedangkan di Indonesia, adanya kebijakan wajib karantina dan beberapa tes kesehatan lain sebagai syarat perjalanan membuat para pelancong memilih alternatif tujuan liburan lain yang lebih efisien di kawasan Asia Tenggara.

Menurut laporan CNN, dari Januari hingga Oktober 2021, hanya terdapat 45 pelancong internasional yang tiba dan dikonfirmasi oleh biro statistik lokal Bali.

Ini berbanding terbalik dengan jumlah wisatawan lokal yang terus meningkat dari berbagai wilayah di Indonesia.

Tercatat pada Desember 2021, rata-rata jumlah pengunjung harian Bali adalah sekitar 13.000 pada akhir pekan, namun tingkat hunian hotel hanya sebesar 35 persen, jauh dari pencapaian sebelum covid.

Lebih lanjut di Hong Kong, maskapai Cathay Pacific mengumumkan pembatalan beberapa penerbangan internasional mulai akhir Desember 2021 mengingat adanya jadwal karantina awak pesawat yang lebih ketat dari pemerintah setempat.

Tidak hanya itu, penerbangan jarak jauh kargo dan penumpang juga dibatalkan hingga bulan ini, dengan tujuan untuk mengatasi penyebaran varian Omicron.

Karenanya, liburan menggunakan kapal pesiar semakin populer di Hong Kong. Berdasarkan laporan operator pelayaran, paket 3 hari selama tahun baru terjual habis walaupun okupansi maksimum hanta sebesar 50 persen hingga 75 persen.

Fenomena tersebut kemungkinan juga bisa disebabkan karena jumlah populasi masyarakat yang sudah divaksin baru mencapai 70 persen, meskipun Hong Kong telah memulai upaya pencegahan itu sejak Februari 2022.

Artinya, tingkat vaksinasi Hong Kong masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com