JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) akan memasang alat monitoring atau pengawas untuk memantau perilaku permukaan tanah, mengelola, dan memitigasi risiko pergerakan atau penurunan tanah.
Alat monitoring ini dipasang selama pengeboran terowongan berlangsung agar pekerjaan konstruksi dapat berlangsung dengan aman.
Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Rendi Alhial mengatakan instrumen-instrumen untuk pekerjaan monitoring tersebut akan ditanam di dalam perkerasan Jalan Thamrin.
Terutama di sepanjang jalur terowongan CP 201, yaitu Bundaran HI ke Harmoni, di beberapa titik yang berbeda dan tidak akan mengganggu kenyamanan serta keselamatan para pengguna jalan.
Baca juga: Ada Rel Trem Ditemukan di Lokasi Proyek MRT Jakarta Fase 2A Glodok
"Pemasangan ini merupakan bagian dari komitmen PT MRT Jakarta (Perseroda) untuk menerapkan dan memprioritaskan aspek safety, health, environment, and security (SHES) sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku selama pekerjaan konstruksi berlangsung," kata Rendi dalam keterangannya, Jumat (31/12/2021).
Pemasangan alat monitoring ini memerlukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) untuk mendukung pekerjaan selama periode 3 Januari 2022 sampai dengan 16 Januari 2022 dan periode 28 Februari sampai dengan 1 Mei 2022 yaitu sebagai berikut:
A. Area kerja Bundaran Hotel Indonesia (BHI), periode 3 Januari-13 Maret 2022
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) sebagai berikut:
Alat monitoring akan dipasang pada lokasi yang ditunjukkan dalam gambar ilustrasi berikut.
Masing-masing lokasi pemasangan instrumen monitoring memerlukan waktu okupansi kurang lebih satu minggu.
Dengan mengurangi satu lajur mix traffic sisi timur (arah Blok M) dan sisi barat (arah Kota).
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) sebagai berikut:
Alat monitoring akan dipasang pada lokasi yang ditunjukkan dalam gambar ilustrasi berikut.
Lokasi pemasangan instrumen monitoring memerlukan waktu okupansi satu minggu.