Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disita Negara, Mandala Pratama Punya Prospek Jadi Kawasan Industri Otomotif

Kompas.com - 09/11/2021, 12:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Industri Mandala Pratama, Dawuan, Cikampek, Karawang, Jawa Barat, yang baru saja disita oleh negara memiliki peluang untuk menjadi kawasan industri otomotif ke depannya.

Seperti diketahui pada Jumat (5/11/2021), aset tanah seluas 124 hektar yang berlokasi di Kawasan Industri Mandala Pratama ini baru saja disita oleh pemerintah dari tangan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

Dalam wawancara bersama Kompas.com, Selasa (9/11/2021), Director Industrial and Logistics Services Colliers Indonesia Rivan Munansa menyampaikan, berkembangnya Kawasan Industri Mandala menjadi industri otomotif lantaran Pabrik Mobil Timor pernah ada di sana.

“Dulu dis ana merupakan bekas Pabrik Mobil Timor dan sesuai dengan lokasi tersebut bisa kembali berkembang industri yang sama terlebih di Karawang ini kebanyakan adalah industri otomotif juga,” jelas Rivan.

Baca juga: Ini Jenis Investasi yang Cocok Dijalankan di Kawasan Industri Batang

Selain otomotif, kawasan industri tersebut juga bisa berkembang menjadi kawasan industri consumer goods atau pabrik lain yang sudah memiliki koloni sebelumnya di Karawang.

“Sekarang ini jumlah lahan di Karawang juga sudah mulai terbatas kecuali ada ekspansi lahan baru dari Karawang International Industrial City (KIIC). Jadi bila kawasan Mandala ini juga aktif maka akan menjadi potensi perluasan daerah industri di Karawang,” paparnya.

Untuk transaksi tanah sendiri, menurut Rivan, harga Kawasan Industri Mandala belum diketahui secara pasti karena belum pernah dipasarkan secara resmi.

Namun tentu harganya tidak akan jauh berbeda dengan harga tanah di sekitar.

Untuk transaksi tanah sekarang ini, harganya masih cenderung tak mengalami perubahan hingga akhir tahun.

“Kalau ada investasi dari luar, harga masih cenderung flat sampai akhir tahun. Jika pandemi pandemi sudah mulai membaik dan pemerintah sudah mulai membuka akses perjalanan dari luar negeri ke Indonesia, tahun depan industri sudah mulai membaik lagi,” ujar Rivan.

Baca juga: MRT Jakarta Berduet JIEP, Bangun Depo dan TOD Kawasan Industri Pulo Gadung

Tetapi, Rivan mengaku belum bisa memastikan karena bisa saja akan ada gelombang Covid-19 ketiga seperti yang juga tengah terjadi di negara-negara lain.

“Seharusnya kondisi industri di Indonesia sudah mulai membaik tahun 2022. Hanya, tergantung pada keadaan pandemi. Sekarang sih kondisi sedang membaik dan orang-orang sudah mulai bersiap siap cari lahan,” tandas Rivan.

Sebelumnya, aset tanah seluas 124 hektar yang berlokasi di Kawasan Industri Mandala Pratama, Dawuan, Cikampek, Karawang, Jawa Barat itu baru saja disita negara, Jumat (5/11/2021).

Tanah tesebut merupakan aset tanah PT Timor Putra Nasional (TPN) milik Tommy Soeharto. Ia kemudian menjadikannya jaminan kepada negara dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Sayangnya menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membeberkan, tanah tersebut kembali disewakan oleh Tommy.

Baca juga: Bekasi Masih Jadi Wilayah Favorit untuk Kawasan Industri

"Tanah seluas 124 hektar yang dulu dijaminkan oleh Tommy Soeharto ke negara, tetapi ternyata itu masih disewakan dan nyewanya ke itu-itu juga," ujar Mahfud, dalam rekaman video Kemenko Polhukam.

Setelah dilakukan penyitaan, selanjutnya pemerintah akan membalikkan nama aset tersebut menjadi milik negara.

"Sehingga sekarang kita sita dan akan segera dibaliknamakan atas nama negara dan kita punya dokumen untuk itu," kata Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com