Di Mana Lokasi Rumah Seken Terpopuler di Indonesia?

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap orang memiliki pertimbangan dalam memilih lokasi rumah. Hal itu pun berlaku untuk rumah jual kembali atau rumah seken.

Pertimbangan itu baik dari segi akses konektivitas ke tempat kerja atau pusat keramaian, kondisi lingkungan serta perkotaan, hingga kondisi rumah dan harganya.

Merujuk Flash Report Pasaran Harga Rumah Seken September 2021 yang diterbitkan 99 Group, terdapat 20 kota di Indonesia yang populer soal rumah.

Ke-20 kota tersebut adalah, Denpasar, Bandung, Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat.

Baca juga: Kecuali Kota Ini, Harga Jual Rumah Seken di Jabodetabek Meningkat

Kemudian, Depok, Bogor, Bekasi, Bandung, Semarang, Sleman, Solo, Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Makassar.

Berdasarkan listing enquiries atau daftar pertanyaan pencari rumah, lokasi paling populer adalah Tangerang dengan 13,7 persen pada September 2021.

Harga median rumah di Tangerang dengan luas 60 meter persegi sebesar Rp 610 juta. Sementara luas 91-150 meter persegi Rp 1,85 miliar dan di atas 251 meter persegi Rp 6,2 miliar.

Lokasi paling populer kedua yaitu Jakarta Barat dengan 12,6 persen, diikuti oleh Jakarta Selatan dengan 10,2 persen di posisi ketiga.

Harga median rumah di Jakarta Barat dengan luas kurang dari 60 meter persegi sebesar Rp 787 juta. Kemudian luas 91-150 meter persegi sebesar Rp 2 miliar, dan lebih dari 251 meter persegi Rp 6,2 miliar.

Baca juga: Anda Sedang Cari Rumah Dekat Stasiun Kereta Api? Cek Daftarnya di Sini

Sementara di Jakarta Selatan, harga dengan luas kurang dari 60 meter persegi sebesar Rp 650 juta, luas 91-150 meter persegi Rp 1,98 miliar dan luas di atas 251 meter persegi Rp 14 triliun.

Secara month-on-month, proporsi kenaikan enquiries terbesar pada September 2021 ada di Bandung dengan 1,2 persen dibandingkan Agustus 2021.

Kemudian di posisi kedua diikuti Jakarta Barat dengan 0,9 persen dan Sidoarjo dengan 0,8 persen.

Sebaliknya, proporsi penurunan enquiries terbesar secara month-on-month ada di Tangerang Selatan dengan penurunan minus 1,7 persen, diikuti Tangerang dengan minus 1,4 persen, dan Depok minus 0,8 persen.