Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan KCIC soal Jalan Ambles di Samping Terowongan 8 Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 02/06/2021, 20:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan tanah yang mengakibatkan area di eks jalan nasional, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, ambles, Senin (31/05/2021).

Kejadian penurunan tanah ini berada di area jalan yang sudah tidak dipergunakan lagi. Pada areal tersebut saat ini sedang berlangsung pembangunan outlet Tunnel 8 Kereta Cepat Jakarta-Bandung oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Dalam penjelasan tertulis yang dikutip Kompas.com, Rabu (02/06/2021), Corporate Secretary PT KCIC Mirza Soraya, perusahaan telah melakukan antisipasi dan penanganan kejadian tersebut.

Baca juga: Beroperasi 2022, Intip Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Menurut Mirza, penurunan tanah yang terjadi di samping Tunnel 8 itu disebabkan oleh daya dukung tanah di lokasi yang kurang baik.

"Mitigasi dan upaya pencegahan telah dilakukan dari awal pekerjaan terowongan," kata Mirza.

Upaya pencegahan yang dilakukan dimulai dengan membangun akses jalan baru di samping jalan tersebut dengan kekuatan dan keamanan yang lebih baik.

Jalan baru tersebut berada di Kampung Sasaksaat RT 02 RW 04 Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Pekerjaan konstruksi tuntas sejak dua pekan lalu dan sudah bisa dilintasi masyarakat.

Sementara jalan nasional di sekitar tunnel 8 ini sudah tidak digunakan sebagai akses jalan sejak 16 Mei 2021.

Mirza memastikan, meski terjadi di sekitar area pembangunan tunnel, penurunan tanah ini tidak berdampak pada kegiatan konstruksi.

Tim di lapangan saat ini sedang memperbaiki kembali struktur tanah yang ambles dan melakukan penguatan dengan pengecoran. Selain itu, kontraktor juga membuat sistem drainase yang baik di sisi bahu jalan.

Antisipasi dan mitigasi dalam setiap langkah pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung selalu kami lakukan.

"Begitu juga koordinasi dan komunikasi serta pelibatan para ahli agar dampak pembangunan bisa diminimalisasi dan pembangunan bisa berjalan dengan baik," tuntas Mirza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com