Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Benenai Miring Diterjang Banjir, Ini Tanggapan Bupati Terpilih Malaka

Kompas.com - 03/04/2021, 20:17 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Jembatan Benenai yang terletak di Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), berubah bentuk alias miring akibat terjangan banjir.

Jembatan sepanjang lebih dari 300 meteritu, merupakan jembatan terpanjang di Pulau Timor Barat.

Bupati Malaka terpilih Simon Nahak meminta Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malaka, segera membuat laporan ke Pemerintah Provinsi NTT dan Pusat, karena lokasi jembatan tersebut terletak di ruas jalan strategis negara.

Menurut Simon, jembatan miring akibat terjangan banjir, menyusul hujan deras yang terjadi di wilayah itu sejak beberapa hari lalu.

Dia meminta dinas terkait segera menindaklanjuti agar bisa mengantisipasi terjadinya kondisi buruk yang berdampak pada lumpuhnya akses transportasi arus lalulintas.

Baca juga: Kementerian PUPR Susun Peraturan Menteri tentang Usulan Proyek Jembatan Gantung

"Kami belum dilantik. Tapi saya sarankan kemiringan jembatan dilaporkan untuk segera diperbaiki," ujar Simon yang merupakan akademisi itu.

Terkait banjir yang merendam 23 desa di wilayah Malaka akibat meluapnya Sungai Benenai, Simon menyarankan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka dapat memobilisasi mesin penyedot genangan air untuk disalurkan ke alur-alur sungai.

Sehingga, tidak menimbulkan dampak ikutan yang mengganggu sanitasi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Simon juga meminta dinas terkait memasang bronjong yang tinggi dan tebal di tempat air tidak mengalir menuju laut.

"Kemudian, luruskan tikungan air mengalir dan keruk lagi agar air mengalir ikut daerah aliran sungainya," ujar Simon.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malaka Yohanes Nahak mengatakan, jembatan miring terjadi karena abutment jembatan pada gelagar empat dan lima tergerus banjir akibat turunnya hujan yang berlangsung hampir sepekan.

"Saya sudah melaporkan kondisi itu ke Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT," ujar Yohanes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com