JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) bersinergi dengan anak usahanya PT HK Infrastruktur (HKI) selaku kontraktor dan PT Hakaaston selaku penyuplai kebutuhan aspal dan beton tengah mengebut pembangunan Tol Indralaya-Prabumulih.
Hingga kini, progres keseluruhan pembangunan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih telah mencapai 44 persen.
Direktur Operasi I PT Hutama Karya (Persero) Suroto mengatakan, konstruksi Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 65 kilometer terbagi dalam enam zona.
Artikel tersebut menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com edisi Kamis (18/2/2021).
Lantas, seperti apa progres dari keenam zona tersebut?
Informasi selengkapnya bisa Anda akses melalui tautan ini Hutama Karya Gandeng Anak Usaha Kebut Pembangunan Tol Indralaya-Prabumulih
Sejumlah permasalahan kerap terjadi di jalan bebas hambatan berbayar atau biasa disebut jalan tol belum lama ini.
Bukan sekadar proses pengadaan lahan dan pembangunan, jalan tol juga sering mengalami kerusakan pasca-operasional.
Misalnya, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang mengalami ambles sepanjang 40 meter di Km 122+400 arah Jakarta, berada di wilayah Kabupaten Subang, Senin (8/2/2021).
Lalu, apakah jalan tol yang ambles semata-mata terjadi karena dibangun di atas lahan tak semestinya?
Guru Besar Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Paulus Pramono Rahardjo mengatakan, banyak tol dibangun di atas tanah gambut dan lunak karena memang tidak ada alternatif lain.
Selanjutnya baca di sini Banyak Tol Dibangun di Atas Lahan Gambut, Pengamat: Karena Tidak Ada Alternatif Lain
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menegaskan, akan menindak tegas praktik mafia tanah di Indonesia.
Kerja sama pun telah dilakukan dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kejaksaan untuk dapat memberantas praktik mafia tanah yang kerap merugikan masyarakat.
Menurut Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto, mengungkap kasus mafia tanah di Indonesia tidaklah mudah, dan prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Selengkapnya baca di sini Kepolisian Akui Sulit Mengungkap Kasus Mafia Tanah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.