Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2023, 19:45 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.comCabai adalah tanaman hortikultura yang dibutuhkan setiap hari. Biasanya, cabai ditambahkan dalam masakan untuk memberikan cita rasa pedas.

Tanaman cabai banyak dibudidayakan di rumah dalam skala kecil karena cara menanamnya cukup mudah. Namun, agar bisa tumbuh dan berbuah dengan maksimal, maka tanaman perlu dirawat dengan optimal.

Salah satu bentuk perawatan tanaman cabai yang penting untuk dilakukan yaitu pengendalian penyakit tanaman cabai. Teknik pengendalian penyakit cabai disesuaikan dengan jenis penyakit yang menyerang.

Baca juga: Penyakit Tanaman Cabai Saat Musim Hujan dan Cara Mengendalikannya

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis penyakit pada tanaman cabai. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (4/10/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

1. Bercak kering

Ilustrasi bercak hitam pada daun cabaiSHUTTERSTOCK/THE NATURES Ilustrasi bercak hitam pada daun cabai

Penyakit tanaman cabai yang pertama yaitu bercak kering yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Gejala penyakit ini yaitu adanya bercak bulat tidak beraturan pada buah cabai.

Bercak tersebut berbentuk cembung yang retak. Cara mengatasi penyakit ini yaitu dengan menanam benih sehat, melakukan rotasi tanaman, dan menyemprotkan pestisida berbahan tembaga untuk mengurangi infeksi.

2. Layu bakteri

Layu bakteri juga merupakan penyakit cabai yang disebabkan oleh bakteri. Awalnya tanaman akan layu seperti kekurangan.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Bercak Hitam dan Gosong pada Daun Cabai

Lama kelamaan, tanaman menjadi layu keseluruhan dan mati. Jika pangkal batangnya dipotong melintang atau membujur, maka akan terlihat pembuluh kayu berwarna coklat.

Jika bagian paling dekat dengan akar dipotong dan dimasukkan dalam air jernih, maka akan muncul cairan atau lendir berwarna putih.

Lendir ini merupakan massa bakteri dan menjadi indikasi bahwa tanaman tersebut terserang bakteri patogen.

3. Antraknosa

Penyakit tanaman cabai lainnya yaitu antraknosa yang disebabkan oleh jamur patogen. Gejala penyakit ini dijumpai pada buah cabai yang sudah matang atau masih muda.

Gejala awalnya terdapat bercak kecil dan akan terus berkembang. Bercak tersebut berupa lekukan berwarna merah tua atau coklat muda.

Cara mencegah penyakit ini yaitu dengan menanam benih sehat dan bersertifikat. Sementara itu, apabila sudah menyerang maka langkah pengendalian yang bisa dilakukan yaitu dengan mengumpulkan cabai yang terserang dan memusnahkannya.

Baca juga: Mengenal Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai, Bikin Buah Busuk

Jika serangan semakin masif, maka lakukan penyemprotan fungisida sistemik bergantian dengan pestisida kontak.

Ilustrasi daun tanaman cabai yang terkena penyakit virus kuning. SHUTTERSTOCK/JAMALUDINYUSUPPP Ilustrasi daun tanaman cabai yang terkena penyakit virus kuning.

4. Layu fusarium

Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Gejala penyakit ini yaitu tanaman layu dan daunnya kekuningan.

Kegiatan layunya bertahap sampai seluruh bagian tanaman layu. Cara mengendalikannya yaitu dengan menanam pada media tanam steril, membersihkan sisa tanaman, memberikan pemupukan berimbang, dan menggunakan mulsa jika cabai ditanam di lahan.

5. Penyakit kuning keriting

Penyakit tanaman cabai ini disebabkan oleh virus gemini yang ditularkan lewat kutu putih atau kutu kebul. Ciri cabai terkena virus yaitu daun muda melengkung dan mengkerut.

Baca juga: Mengenal Penyakit Virus Kuning Tanaman Cabai, Disebabkan Kutu Putih

Kemudian daun berubah warna menjadi kuning cerah. Cara mengatasi penyakit ini yaitu dengan melakukan pemupukan berimbang, mengendalikan kutu putih dengan insektisida, dan memusnahkan tanaman yang terserang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com