JAKARTA, KOMPAs.com - Ada banyak faktor yang mempengaruhi berapa lama cat eksterior akan bertahan. Sebagian di antaranya dapat Anda kendalikan, seperti seberapa baik merawat eksterior rumah, tapi lainnya tidak dapat dikendalikan, seperti cuaca.
Meski pengecat profesional biasanya akan memberi tahu Anda mengecat eksterior dapat bertahan antara lima hingga 10 tahun.
Baca juga: 5 Warna Cat Kamar Tidur yang Akan Ketinggalan Zaman
Namun, pada kenyataannya, tak selalu demikian. Kualitas cat, kondisi dinding, dan cuaca mempengaruhi usia cat. Umumnya, cat baru dapat bertahan hanya tiga tahun ata 12 tahun.
Dalam beberapa situasi ekstrem, sebuah rumah dengan dinding kayu yang berada tepat di sebelah pantai dapat membutuhkan cat baru setiap tahun, sedangkan cat berkualitas tinggi pada dinding aluminium yang dikelilingi pepohonan bisa bertahan hingga 20 tahun.
Jadi, faktor apa saja yang mempengaruhi seberapa sering Anda harus mengecat rumah?
Nah, dilansir dari Hunker, Kamis (3/8/2023), berikut sejumlah faktor yang mempengaruhi daya tahan cat.
Baca juga: 7 Warna Cat Dinding yang Bisa Mencerahkan Ruangan Gelap
Secara umum, pelapis dinding kayu perlu dicat paling sering karena cat mulai rusak seiring bertambahnya usia kayu, yang mengakibatkan pudar dan retak. Cat pada dinding kayu biasanya memiliki masa pakai antara tiga hingga tujuh tahun.
Plesteran cenderung lebih stabil dan secara alami dapat menahan cat lebih lama. Itulah sebabnya cat dapat bertahan hingga 10 tahun dengan kisaran umum antara lima hingga 12 tahun, tergantung pada faktor lainnya.
Menariknya, jika bahan lain biasanya mulai melepuh atau terkelupas saat perlu dicat ulang, cat pada plesteran mulai berkapur.
Apa pun bahan pelapis dinding, pemudaran merupakan indikasi bahwa Anda perlu mengecat ulang.
Baca juga: Tanda-tanda Cat Kedaluwarsa dan Efek Penggunaannya
Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi daya tahan cat adalah jenis cat itu sendiri. Misalnya, cat akrilik bertahan paling lama dan memberikan cakupan baik untuk suatu tempat antara lima dan 10 tahun.
Akrilik adalah pilihan bagus untuk sebagian besar rumah karena kecil kemungkinannya melepuh, lebih tahan terhadap jamur daripada formulasi lain, dan tidak mengeras seiring waktu.
Cat berbahan dasar air dan minyak memiliki masa pakai sedikit lebih pendek daripada akrilik, yakni tujuh tahun.
Meski demikian, cat berbahan dasar minyak bekerja lebih baik di daerah dengan kelembapan tinggi dengan hujan yang sering turun serta badai musim dingin yang keras karena minyak menolak air dan menahan keausan lebih baik daripada cat akrilik.