JAKARTA, KOMPAS.com - Jeans adalah material atau item fashion yang banyak diminati kalangan, dari kelas atas, menengah, bawah serta wanita dan pria.
Hal ini karena jeans merupakan item fashion yang tak lekang oleh waktu dan mudah dipadupadankan item lain.
Baca juga: Seberapa Sering Celana Jeans Harus Dicuci?
Namun, ada satu hal yang menjadi perdebatan tentang jeans, yakni kapan sebaiknya mencuci celana jeans?. Perdebatan ini telah berlangsung selama puluhan tahun.
Seberapa sering harus mencuci celana jeans tergantung pada sejumlah faktor, termasuk bahan, pewarna, dan perasaan pribadi Anda terhadap bakteri.
Dikutip dari How Stuff Works, Senin (12/6/2023), Ben Bowlin, pembawa acara video BrainStuff, memberi tahu beberapa informasi yang mengejutkan bahwa jeans hanya dicelup sebagian pada proses pembuatannya.
Jadi, jika Anda lebih suka warna nila yang pekat, pikirkan baik-baik sebelum memasukkan celana jeans ke mesin cuci dan pastikan membaliknya.
Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Minyak pada Celana Jeans
Biasanya, hanya benang lungsin yang diwarnai. Ini berarti benang pakan tetap berwarna putih, kualitas yang membuat bagian dalam jeans biru menjadi lebih terang.
Ditambah, warna biru pada benang lungsin berasal dari pewarna indigo - pewarna yang tidak menembus serat kapas.
Indigo berada di atas permukaan setiap benang yang membentuk benang, molekul-molekulnya terkelupas seiring berjalannya waktu dan menyebabkan kain memudar.
Baca juga: Trik Mencuci Pakaian Berbahan Jeans di Mesin Cuci agar Tetap Awet
Jeans yang sudah dicuci dan mengalami tekanan artifisial telah dipecah sehingga Anda dapat langsung melihat pudarnya.
Jeans berbahan murni terasa kaku dan akan memudar secara alami dari waktu ke waktu dalam pola yang sesuai dengan aktivitas Anda.
Semakin lama tidak mencuci celana jeans, semakin menampilkan pola pudar yang disesuaikan. Sebaliknya, apabila bisa menunggu untuk mencuci celana jeans, ini dapat mempertahankan warna nila dan tekstur denim yang kaku.
Selain itu, mengatasi bau dengan menyemprotkan jeans memakai semprotan kain. Namun, bagaimana dengan bakteri yang ada di bagian bawah celana jeans?
Baca juga: Jangan Lagi Masukkan Celana Jeans ke Dalam Freezer, Tak Ada Gunanya