JAKARTA, KOMPAS.com - Merpati merupakan salah satu burung peliharaan yang sangat populer. Merpati adalah burung berkaki pendek dan bertubuh kekar yang ditemukan hampir di belahan dunia, baik di alam liar maupun di rumah-rumah.
Sama dengan hewan peliharaan lainnya, burung merpati juga membutuhkan setiap perawatan, termasuk mengobati banyak penyakit umum yang dialaminya.
Baca juga: 8 Fakta Menarik Burung Merpati, Veteran Perang dan Bisa Deteksi Kanker
Penyakit-penyakit yang dialami burung merpati ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk gangguan pernapasan, diare, bahkan kematian.
Nah, dilansir dari The Spruce Pets, Sabtu (24/12/2022), berikut sejumlah penyakit yang sering menyerang burung merpati.
Burung merpati menularkan canker ke merpati lain ketika berbagi mangkuk air. Organisme penyebab canker biasanya ditemukan di tenggorokan, saluran empedu, kloaka, proventrikulus, atau bagian lain dari saluran pencernaan burung merpati.
Nodul dari canker juga dapat ditemukan di pusar atau sinus merpati. Gejala canker akan bervariasi, tergantung pada bagian tubuh mana yang ditemukan, tetapi paling sering menyerang tenggorokan.
Hal ini membuat kebanyakan merpati mengalami kesulitan bernapas karena bintil pada amandel. Tanda lain canker meliputi diare, penurunan berat badan, kelesuan, dan pendarahan dari mulut dan kloaka. Gejala memburuk jika penyakit tidak diobati dan dapat menyebabkan kematian.
Baca juga: Studi Ungkap Burung Merpati Dapat Memahami Ruang dan Waktu
Cacing adalah penyakit yang sering menyerang burung merpati. Seperti hewan lainnya, burung merpati dapat terinfeksi berbagai jenis cacing di saluran ususnya seperti cacing gelang, cacing pita, dan cacing rambut.
Cacing-cacing ini tumbuh dan hidup di saluran pencernaan burung merpati serta dapat menyebabkan diare, kelemahan, serta peningkatan kerentanan terhadap penyakit lain.
Kadang-kadang Anda dapat melihat cacing keluar dari kotoran merpati, tetapi sering kali telurnya ditemukan selama pemeriksaan mikroskopis kotoran.
Burung merpati mendapatkan cacing dari memakan serangga dan menelan kotoran yang terinfeksi dari burung lain sehingga sangat sulit mencegahnya terkena cacingan.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memelihara Burung
Coccidia mudah ditularkan dari burung ke merpati ketika menelan kotoran yang terinfeksi serta sering ditemukan dalam jumlah kecil yang dapat diterima di sebagian besar kandang merpati.
Coccidia adalah organisme mikroskopis sehingga Anda tidak dapat melihatnya tanpa mikroskop. Karena itu, pemeriksaan feses secara teratur oleh dokter hewan disarankan untuk memastikan burung merpati tidak memiliki banyak coccidia.
Baca juga: 6 Jenis Burung yang Tidak Cocok Dipelihara di Apartemen, Kenapa?