Selanjutnya, penyakit yang sering menyerang burung merpati adalah hexamita. Sangat mirip dengan protozoa penyebab canker pada merpati, organisme ini juga ditemukan pada saluran pencernaan burung merpati.
Untungnya, hexamita tidak seserius canker, tetapi disarankan untuk tetap merawat burung yang didiagnosis mengidapnya.
Organisme ini dapat ditemukan secara mikroskopis dalam feses dan sering dikacaukan dengan canker karena penampilannya yang mirip.
Hexamita dapat menyebabkan muntah, penurunan berat badan, dan diare berdarah jika terlalu banyak mengisi saluran usus burung merpati, tetapi gejala ini biasanya tidak diperhatikan pada merpati normal.
Baca juga: Kenali, Ini 5 Tanda Burung Lovebird Hamil
Tanda parasit ini dapat dilihat dari penampilan bersisik pada area burung merpati yang tidak berbulu, lubang kecil pada batang bulu, dan gatal-gatal. Bergantung pada jenis parasitnya, obat semprot biasanya digunakan pada burung merpati yang terinfeksi.
Baca juga: 5 Burung dengan Kicau Paling Indah di Dunia, Apa Saja?
Terakhir, penyakit yang sering menyerang burung merpati adalah mikoplasma. Mikoplasma dapat menyebabkan infeksi pernapasan.
Gejala infeksi mikoplasma sama dengan infeksi pernafasan lainnya, jadi tergantung pada bagian saluran pernapasan yang terinfeksi. Anda mungkin akan melihat burung merpati peliharaan mengalami ingus, batuk, bersin, dan gejala lainnya.
Stres juga menjadi penyebab burung merpati menunjukkan gejala mikoplasma. Maka itu, menciptakan lingkungan yang bersih, bebas stres, dan ideal untuk burung merpati sangat penting guna menjaga kesehatan burung peliharaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.